Mar 15, 2023 21:03 Asia/Jakarta
  • kesepakatan Iran dan Saudi di Cina
    kesepakatan Iran dan Saudi di Cina

Surat kabar Amerika Serikat mengatakan apa yang benar-benar patut diperhatikan dari kesepakatan Iran-Arab Saudi adalah bahwa peran Amerika Serikat sebagai kekuatan determinan di kawasan sudah pudar.

Newsweek, Senin (13/3/2023) menyebut peran Cina dalam kesepakatan Iran dan Saudi untuk memulihkan hubungan diplomatik kedua negara membuktikan bahwa hegemoni AS di kawasan sudah tidak ada lagi.
 
Menurut Newsweek, peran Cina, dalam kesepakatan Iran-Saudi sangat mirip dengan peran AS pada tahun 1904 yang menjadi mediator perdamaian Rusia dan Jepang, yang berperang memperebutkan Semenanjung Korea.
 
"Minggu lalu Iran dan Saudi sepakat untuk membuka kembali Kedutaan Besar keduanya. Berita ini tidak aneh, dan tidak mengejutkan, pasalnya negara-negara bertetangga yang bermusuhan bisa menjaga hubungan diplomatik mereka seperti biasa, dan perundingan Tehran-Riyadh untuk memulihkan hubungan sudah dimulai sejak dua tahun lalu. AS menyadarinya, dan tidak menentang, akan tetapi Cina lah yang membawa kedua negara itu pada kesepakatan," paparnya.
 
Newsweek menambahkan, "Saudi berharap perang Yaman yang telah menguras anggaran negara itu, dan telah berubah menjadi ancaman keamanan nasional bagi Riyadh, dapat diakhiri."
 
Sementara Iran, katanya, yang selama bertahun-tahun terkucil karena sanksi Barat, baru-baru ini menyambut pemulihan hubungan politik dengan Kuwait dan Uni Emirat Arab.
 
"Tehran berharap pemulihan hubungan dengan Riyadh, dapat mengurangi keterkucilannya, dan mencegah Saudi bekerja sama dengan Israel," ungkapnya.
 
Surat kabar AS ini menegaskan bahwa peran Cina dalam kesepakatan Iran dan Saudi, dapat menjadi momentum penting bagi pengaruh Beijing di Timur Tengah. (HS)

Tags