Mencermati Kunjungan Penasihat Keamanan Nasional AS ke Arab Saudi
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman pada Minggu (07/05/2023) malam di kota pelabuhan Jeddah. Keduanya membahas hubungan strategis Amerika Serikat dan Arab Saudi dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh para pejabat tinggi lain.
Topik pembicaraan dalam negosiasi ini adalah hubungan bilateral antara Arab Saudi dan Amerika Serikat, masalah regional dan kemungkinan mengambil langkah lebih lanjut untuk menormalkan hubungan antara Riyadh dan Tel Aviv.
Hubungan antara Amerika Serikat dan Arab Saudi menghadapi banyak ketegangan selama masa kepresidenan Joe Biden.
Di antara ketegangan tersebut, harus disebutkan posisi awal pemerintah Biden terkait perang di Yaman dan janji untuk mempertimbangkan kembali penjualan senjata ke Riyadh. Meski kemudian masalah ini dilupakan.
Kasus lainnya adalah meningkatnya ketidakpercayaan Riyadh terhadap Washington setelah skandal penarikan diri AS dari Afghanistan, yang membuat Arab Saudi mencari mitra yang lebih dapat diandalkan seperti Cina dan Rusia.
Masalah lainnya adalah pengabaian Riyadh atas permintaan Joe Biden untuk meningkatkan produksi minyak guna mengkompensasi penurunan produksi minyak Rusia dan harganya.
Biden berulang kali meminta Arab Saudi untuk menurunkan harga minyak dengan meningkatkan produksi dan pasokan minyak ke pasar dunia.
Namun sekarang Riyadh, dengan perluasan hubungan yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan kekuatan saingan Amerika Serikat, yaitu Cina dan Rusia, dan mendefinisikan kepentingannya sendiri terlepas dari kepentingan Washington di bidang energi, telah mengabaikan permintaan Amerika ini dan menolak untuk melaksanakan permintaan Washington dengan berbagai alasan.
Sebuah isu yang membuat marah para pejabat dan legislator Amerika, dan beberapa dari mereka bahkan menyerukan agar Arab Saudi dihukum.
Terlepas dari ancaman berulang Washington, Riyadh dan negara-negara Arab lainnya yang menjadi anggota OPEC+ telah menunjukkan dengan keputusan mereka baru-baru ini untuk memotong 3,7 juta barel minyak bahwa kepentingan jangka panjang dan hubungan dengan Rusia dan Cina telah menjadi dua kali lipat bagi kepentingan bagi Saudi.
Keseluruhan dari masalah ini, bersama dengan mediasi Cina antara Arab Saudi dan Iran dan normalisasi hubungan antara kedua negara, telah menimbulkan lebih banyak kekhawatiran bagi pejabat Washington.
Kini pemerintahan Biden ingin menormalkan hubungan antara Riyadh dan Tel Aviv sebagai langkah timbal balik.
Masalah lain yang dipertimbangkan dalam perjalanan Sullivan ke Jeddah adalah mencoba mengimplementasikan proyek yang akan meningkatkan kehadiran dan pengaruh India melawan Cina di kawasan Asia Barat.
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman pada Minggu (07/05/2023) malam di kota pelabuhan Jeddah. Keduanya membahas hubungan strategis Amerika Serikat dan Arab Saudi dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh para pejabat tinggi lain.
Dalam hal ini, pada hari Minggu (7/5), Sullivan bertemu dan berbicara dengan Ajit Doval, Penasihat Keamanan Nasional India, dan Penasihat Keamanan Nasional Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Tahnoon bin Zayed Al Nahyan.
Dalam sebuah pernyataan yang mengonfirmasi pertemuan tersebut, Gedung Putih mengakui bahwa tujuan dari pertemuan tersebut adalah untuk memajukan visi bersama para pihak mengenai kawasan yang lebih aman dan Timur Tengah dengan kemakmuran yang lebih besar dalam hubungannya dengan India dan dunia.
Dengan demikian, tampaknya tujuan perjalanan penasehat keamanan nasional AS ke Arab Saudi dan bertemu dengan pejabat senior Saudi, bersama dengan timpalannya dari India, UEA dan Saudi, adalah pertama untuk mencoba memulihkan hubungan Washington-Riyadh dan untuk membangun kerjasama tahap kedua, dan aliansi baru terutama dalam dimensi ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan tingkat hubungan India dengan negara-negara Arab untuk melawan pengaruh Cina yang tumbuh di Asia Barat.
Dalam hal ini, Amerika Serikat, Arab Saudi, UEA, dan India sedang menegosiasikan proyek konstruksi besar yang akan menghubungkan negara-negara Teluk Persia ke India melalui jaringan kereta api dan jalur pelayaran.
Penasihat keamanan nasional Amerika Serikat, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan India telah membahas kemungkinan proyek bersama ini ke arah ini.
Proyek ini merupakan salah satu rencana utama Gedung Putih untuk menghadapi pengaruh Cina yang semakin meningkat di kawasan ini. Asia Barat adalah salah satu bagian penting dari Inisiatif Sabuk dan Jalan Cina.
Dalam pidatonya pada hari Kamis di lembaga Washington Institute for the Near East, Sullivan mengklaim bahwa integrasi regional adalah salah satu pilar strategi pemerintahan Biden di Asia Barat.
Sullivan mengatakan, Konsep utama dari rencana ini adalah menghubungkan Asia Selatan ke Asia Barat dan Amerika untuk membantu memajukan teknologi dan diplomasi ekonomi kita. Masih banyak lagi proyek yang sedang berjalan dan langkah-langkah baru yang menarik akan diambil bulan depan.
Terlepas dari klaim ini dan sebenarnya impian Washington, tetapi tren hubungan Cina dengan negara-negara Arab di Asia Barat, khususnya Arab Saudi, menunjukkan peningkatan perluasan kehadiran dan pengaruh ekonomi, perdagangan dan bahkan politik dan militer Beijing di wilayah ini, terlepas dari keinginan Washington.(sl)