PBB: Ratusan Orang di Sudan Terbunuh
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengkonfirmasi ratusan warga sipil terbunuh dan lebih dari 2,6 juta orang lainnya mengungsi di Sudan akibat perang dan konfrontasi bersenjata.
Sejak pertengahan April, terjadi bentrokan berdarah di Khartoum dan berbagai kota lainnya antara militer yang dipimpin Abdul Fattah al-Burhan dan pasukan gerak cepat yang dipimpin oleh Mohamed Hamdan Dagalo (Hemedti), dan upaya mediasi regional dan internasional untuk meraih sebuah gencatan senjata permanen di negara ini tidak membuahkan hasil.
Menurut laporan IRNA, Farhan Haq, deputi jubir sekjen PBB Jumat (30/7/2023) seraya mengumumkan jumlah korban dan pengungsi akibat instabilitas di Sudan menambahkan, upaya untuk gencatan permanen dan menenangkan kondisi Sudan tidak cukup, dan berlanjutnya perang hanya berarti penderitaan rakyat negara ini yang terus bertambah; Hal ini dapat menimbulkan tragedi bagi seluruh kawasan.
menurut pejabat PBB, volume dan kecepatan kehancuran Sudan belum pernah terjadi sebelumnya.
Farhan Haq menyebut kondisi di Darfur dan Khartoum tragis dan mengatakan, bentrokan pecah dan orang-orang diserang di rumah mereka dan di jalan-jalan.
Dia mengatakan bahwa pekerjaan di Sudan menjadi lebih sulit karena kurangnya akses ke orang yang membutuhkan dan penjarahan gudang PBB. Farhan Haq menambahkan: Kami meminta berbagai pihak untuk mengizinkan kami memiliki akses mudah ke semua orang yang membutuhkan di Sudan.
Haq mengklarifikasi bahwa PBB akan melanjutkan peran kemanusiaan dan politiknya yang vital dalam membantu rakyat Sudan. Organisasi ini telah meminta tiga miliar dolar untuk bantuan kemanusiaan segera, tetapi setelah perang berakhir, lebih banyak dana akan dibutuhkan untuk rekonstruksi. (MF)