Ketika Senjata Barat yang Dikirim ke Ukraina Muncul di Pasar Gelap
Amerika Serikat, bersama dengan negara-negara anggota NATO, telah memainkan peran kunci dalam menyediakan peralatan militer dan senjata ke Ukraina sejalan dengan kelanjutan perang berdarah antara Rusia dan Ukraina, dan hingga kini telah mengirimkan senjata senilai puluhan miliar dolar ke negara ini.
Namun, sebuah laporan baru yang diterbitkan oleh Heritage Foundation menunjukkan bahwa beberapa dari senjata ini telah menemukan jalan mereka ke pasar gelap dan dimiliki oleh geng kriminal dan penyelundup.
Laporan setebal 19 halaman ini, yang diterbitkan Oktober lalu, dipublikasikan hanya setelah Undang-Undang Kebebasan Informasi diminta oleh Heritage Foundation. Dalam laporan ini, disebutkan bahwa pengiriman senjata dari Departemen Pertahanan AS ke Ukraina dilakukan dengan sangat sedikit pengawasan, dan terkadang, pengiriman ini berakhir di tangan geng kriminal dan penyelundup senjata.
Sejak Amerika Serikat mulai mempersenjatai militer Ukraina, gerombolan kriminal di Ukraina telah memperoleh beberapa pengiriman peluncur granat, senapan mesin, senapan, rompi anti peluru, dan ribuan butir amunisi yang dikirim oleh Amerika Serikat, menurut laporan inspektur jenderal Departemen Pertahanan yang diperoleh oleh Heritage Foundation.
Poin pentingnya, Heritage Foundation telah memperingatkan berkali-kali tentang senjata yang dikirim ke Ukraina dari Barat mencapai pasar gelap senjata dan akses geng kriminal dan penyelundup ke senjata ini.
Misalnya, Seymour Hersh, seorang jurnalis terkenal Amerika mengatakan tentang penjualan senjata yang dikirim ke Kiev di pasar gelap yang diketahui Barat dengan sangat baik bahwa saat ini negara-negara yang berbatasan dengan Ukraina, yaitu Polandia, Rumania, dan negara-negara lain, dibanjiri senjata yang seharusnya sampai ke Kiev.
Menurutnya, Senjata Barat dijual oleh komandan Ukraina kepada penyelundup di Polandia, Rumania, dan negara lain.
Seymour Hersh menyatakan bahwa Barat sangat menyadari perdagangan di pasar gelap ini, karena beberapa laporan tentang pengiriman senjata yang hilang telah dipublikasikan di media Amerika.
Hersh merujuk pada laporan yang disiapkan oleh saluran berita Amerika CBS tentang masalah ini, yang terpaksa dibantah oleh pengelola jaringan ini segera setelah dipublikasikan.
Amerika Serikat, bersama dengan negara-negara anggota NATO, telah memainkan peran kunci dalam menyediakan peralatan militer dan senjata ke Ukraina sejalan dengan kelanjutan perang berdarah antara Rusia dan Ukraina, dan hingga kini telah mengirimkan senjata senilai puluhan miliar dolar ke negara ini.
Rusia juga telah memperingatkan tentang bagaimana senjata Barat sampai ke pasar gelap dan efek merusaknya.
Pejabat Rusia telah berulang kali memperingatkan tentang penyelundupan senjata Barat di luar perbatasan Ukraina. Sebuah masalah yang mereka katakan telah memperburuk keamanan di bagian lain dunia.
Pada 23 Juni, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov memperingatkan seluruh dunia tentang bahaya penyelundupan senjata yang dikirim ke Ukraina oleh negara-negara anggota NATO.
Selama konferensi pers di Kremlin, Peskov mengatakan, Ukraina tidak dapat memberikan keamanan dan pertanggungjawaban untuk semua senjata NATO, dan ini mengancam keamanan dunia. Karena itu, bahaya penyebaran senjata NATO dari Ukraina ke seluruh dunia menjadi nyata dan tidak dapat dihindari.
Dengan cara ini, Barat, yang dipimpin oleh Amerika Serikat, telah memberikan miliaran dolar senjata ke Ukraina, termasuk senjata ringan dan anti-lapis baja, dan telah menyediakan landasan yang diperlukan untuk memperluas ketidakamanan dan ketidakstabilan di berbagai belahan dunia, terutama di daerah yang tidak stabil.
Vasily Nebenzya, Wakil Tetap Rusia di Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan dalam hal ini, Senjata yang dipasok negara-negara Barat ke Ukraina telah menyebar ke seluruh dunia dan sekarang berada di tangan milisi, terutama di Afrika, dan semua orang telah mendengar fakta ini dalam pernyataan para kepala negara Afrika.
Tentu saja, di sela-sela masalah ini juga muncul isu bahwa kemungkinan akses ke senjata modern seperti rudal anti-armor Javelin dan rekayasa baliknya oleh negara-negara penentang Barat juga telah dimunculkan, dan ini dianggap sebagai ancaman baru bagi Barat.
Dengan cara ini, dapat dikatakan bahwa kebijakan dan pendekatan Barat, khususnya Amerika Serikat, terhadap Perang Ukraina dan meniup api perang ini dengan mengirimkan sejumlah besar senjata telah bertindak sebagai pedang bermata dua dan telah meningkatkan ketidakstabilan di bagian lain dunia.(sl)