Des 23, 2023 18:11 Asia/Jakarta
  • Pasukan Yaman di Laut Merah
    Pasukan Yaman di Laut Merah

Perkembangan di Amerika selama sepekan lalu diwarnai sejumlah isu penting seperti; Media AS: Washington Ingin Lakukan Serangan Udara ke Yaman.

Isu-isu lainnya dari Amerika di antaranya;

  • AS Khawatirkan Biaya Besar untuk Melacak Drone & Rudal Yaman
  • Sanders Kecam Veto Resolusi Gaza oleh Amerika Serikat​
  • Mahkamah Agung Colorado Diskualifikasi Trump Ikuti Pilpres 2024​
  • Ketidakpuasan Warga Amerika terhadap Biden Semakin Meningkat

Media AS: Washington Ingin Lakukan Serangan Udara ke Yaman

Salah satu media Amerika Serikat, mengabarkan Washington dan sekutu-sekutunya sedang mengkaji kemungkinan serangan udara ke Angkatan Bersenjata Yaman, untuk mencegah operasi terhadap kapal-kapal Israel.

Bloomberg, Rabu (20/12/2023) melaporkan, AS dan sekutu-sekutunya kemungkinan akan melancarkan serangan udara terhadap posisi Angkatan Bersenjata Yaman.

Image Caption

Mengutip sumber terpercaya, Bloomberg, menjelaskan, Pentagon, sedang mempersiapkan sejumlah opsi balasan tegas atas serangan pasukan Yaman, ke kapal-kapal Israel, untuk diusulkan ke Presiden Joe Biden.

 AS juga sedang menyusun program untuk "melumpuhkan" kemampuan Angkatan Bersenjata Yaman, dalam menyerang kapal-kapal yang berafiliasi ke Israel.

Di sisi lain, Politico mengabarkan bahwa Pentagon, mengkhawatirkan biaya besar untuk melacak, dan menembak jatuh drone serta rudal-rudal Yaman.

Sebelumnya Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, mengumumkan pembentukan koalisi maritim internasional terdiri dari 10 negara untuk melawan aksi Yaman, di Laut Merah.

Ansarullah, sudah memperingatkan AS dan Barat, bahwa operasi langsung ke Yaman, akan berujung dengan perang regional dan internasional yang dampak mengerikannya tak bisa dibayangkan.

AS Khawatirkan Biaya Besar untuk Melacak Drone & Rudal Yaman

Media Amerika Serikat, mengatakan Departemen Pertahanan negara ini mengkhawatirkan biaya tambahan yang besar untuk melacak, dan menjatuhkan rudal serta drone Yaman.

Politico, Rabu (20/12/2023) melaporkan, Dephan AS (Pentagon) mengabarkan bahwa 38 operasi pelacakan telah dilakukan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat di Laut Merah.

"Sebuah rudal seharga dua juta dolar Amerika, digunakan untuk melacak drone seharga 2.000 dolar, milik orang-orang Yaman," tulis Politico.

 Menurut Politico, para pejabat Pentagon, mengatakan masalah penembakan jatuh drone-drone Yaman, harus diselesaikan, dan AS, harus mengkaji opsi-opsi biaya yang lebih rendah.

Media AS ini menambahkan, "Seorang pejabat senior AS mengatakan 19 negara termasuk negara-negara Arab, sudah bergabung dalam satuan tugas internasional untuk melindungi pelayaran di Laut Merah."

Akan tetapi, kata Politico, hanya sembilan negara yang bersedia partisipasi mereka dalam satuan tugas untuk melindungi pelayaran di Laut Merah, itu diumumkan ke publik.

"Kondisinya sulit bagi negara-negara Arab, karena mereka percaya bahwa kolisi ini dibentuk untuk melindungi kapal-kapal afiliasi Israel," ujarnya.

Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, hari Senin, tiba di Wilayah pendudukan, dan malamnya mengumumkan pembentukan koalisi maritim multinasional untuk menghadapi serangan Yaman, ke kapal-kapal Israel.

Akan tetapi dari 10 negara anggota koalisi itu, hanya satu negara Arab, yaitu Bahrain, yang bergabung, sementara Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Mesir tidak bergabung.

Sanders Kecam Veto Resolusi Gaza oleh Amerika Serikat

Senator independen Vermont, Bernie Sanders di akun jejaring sosial X pada Rabu malam mengatakan, "Dunia sedang menyaksikan bencana kemanusiaan di Gaza,".

"Amerika tidak boleh memveto resolusi yang masuk akal mengenai penghentian permusuhan dan masuknya bantuan kemanusiaan besar-besaran ke Gaza," tulis Sanders.

Sanders

Sanders berada di bawah tekanan untuk mendukung gencatan senjata komprehensif di Gaza, namun ia memilih untuk memfokuskan kritiknya pada bantuan AS terhadap Israel.

Dalam suratnya kepada Presiden AS Joe Biden pekan lalu, Sanders menyebut pendekatan militer rezim Israel tidak bermoral, dan mengkritik pemboman dan pembunuhan warga Gaza oleh tentara rezim Zionis, dengan mengatakan, “Ini adalah kejahatan yang dilakukan dengan bom Amerika dan pajak Amerika, dan sayangnya dalam hal ini kita [rakyat AS] menjadi sekutu dalam pembantaian tersebut,".

Biden berupaya memberikan lebih dari $10 miliar bantuan militer tambahan kepada Israel, namun Sanders memintanya untuk tidak memberikan bantuan tersebut.

"Uang ini memungkinkan berlanjutnya pemboman yang luas dan tanpa pandang bulu oleh kabinet Benjamin Netanyahu terhadap warga Gaza,"tegas Sanders.

Kantor informasi Otoritas Palestina di Jalur Gaza mengumumkan pada Rabu malam bahwa jumlah syuhada di Gaza sejak dimulainya perang pada 7 Oktober telah mencapai 20.000 orang. Dari jumlah tersebut, 8.000 adalah anak-anak dan 6.200 orang perempuan Palestina.

Mahkamah Agung Colorado Diskualifikasi Trump Ikuti Pilpres 2024

Mahkamah Agung Colorado mendiskualifikasi mantan Presiden AS Donald Trump karena melanggar Konstitusi AS dan melarangnya berpartisipasi dalam pemilihan presiden AS tahun 2024.

Menurut NBC, Mahkamah Agung Colorado hari Selasa (19/12/2023) mengeluarkan keputusan kontroversial dengan mengumumkan bahwa pencalonan Trump untuk pemilu presiden tahun depan (2024) dilarang karena melanggar Konstitusi. AS​

Donald Trump

Putusan Mahkamah Agung Colorado menyinggung peran Trump dalam kerusuhan di gedung Kongres AS pada 6 Januari 2021.

Putusan pengadilan Colorado menyatakan bahwa Mayoritas pengadilan (4 dari 7 hakim) percaya bahwa Trump didiskualifikasi dari jabatan presiden berdasarkan klausul ke-3 dari amandemen ke-14 Konstitusi Amerika Serikat.

Sebelumnya, tuntutan hukum serupa diajukan di negara bagian Arizona, Michigan, dan Minnesota di AS untuk mendiskualifikasi Trump, dan Mahkamah Agung di semua negara bagian tersebut menolak tuntutan hukum tersebut.

Steven Cheung, juru bicara tim kampanye Trump, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa banding akan diajukan terhadap keputusan tersebut.

Cheung menunjukkan bahwa para pemimpin Partai Demokrat berada dalam keadaan cemas, karena keunggulan Trump dalam jajak pendapat, dan mereka akan melakukan segalanya untuk mencegah dia dikeluarkan dari Gedung Putih berdasarkan suara pemilih Amerika pada November 2024.

Juru bicara tim kampanye Trump menyebut keputusan Mahkamah Agung Colorado sepenuhnya cacat dan menambahkan, "Kami akan segera mengajukan petisi ke Mahkamah Agung Amerika Serikat untuk menghentikan keputusan yang tidak demokratis ini".

Saat ini, kasus serupa mengenai diskualifikasi Trump sedang dipertimbangkan di 13 negara bagian AS lainnya, termasuk Texas, Nevada, dan Wisconsin.

Ketidakpuasan Warga Amerika terhadap Biden Semakin Meningkat

Survei terbaru menunjukkan bahwa masyarakat Amerika semakin tidak puas dengan kinerja presiden negaranya, Joe Biden.

Kebijakan Joe Boden yang salah baik di dalam dan luar negeri menjadi salah satu faktor yang membuat masyarakat Amerika semakin berpaling darinya.

Presiden AS Joe Biden

Sementara itu, dukungan komprehensif pemerintahan Biden terhadap kejahatan rezim Zionis di Gaza baru-baru ini dan bantuan senjata pemerintah AS ke Ukraina semakin memicu ketidakpuasan rakyat Amerika terhadap kinerja Biden.

Melansir Bloomberg News, hasil jajak pendapat terbaru yang dirilis hari Senin (18/12/20230 menunjukkan popularitas Biden mencapai titik terendah sejak ia menjabat sebagai presiden AS.  Oleh karena itu, bagi 61persen warga Amerika, Biden tidak lagi populer.

Sementara itu, hanya 34 persen masyarakat Amerika Serikat yang mendukung kinerja presidennya saat ini.

Sementara itu, mantan Presiden AS Donald Trump kembali menyebut Joe Biden sebagai ancaman terhadap demokrasi dan mengatakan bahwa dalam pemerintahan Biden, “Impian Amerika sudah mati".

 

Tags