IAEA Klaim Penurunan Cadangan Uranium yang Diperkaya di Iran
Dirjen Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi menjelang sidang Dewan Gubernur dalam sebuah laporan mengklaim bahwa cadangan uranium yang diperkaya di Iran dalam tiga bulan lalu telah menurun.
Menurut laporan IRNA, Grossi dalam laporan rahasia bagi negara-negara anggota Dewan Gubernur yang dilihat oleh Bloomberg mengklaim bahwa jumlah uranium dengan kemurnian tinggi di Iran turun lima persen sejak November.
Masih menurut laporan ini, cadangan uranium 60 persen Iran turun 6,8 kg dibanding dengan triwulan sebelumnya dan mencapai 121,5 kg.
Sementara itu, Dirjen IAEA akhir Desember lalu seraya merilis laporan provokatif menyatakan bahwa proses produksi uranium yang diperkaya di Iran meningkat.
Mengacu pada peningkatan produksi uranium yang diperkaya di pembangkit listrik Fordow dan Natanz, Grossi menyatakan dalam laporan dugaan ini: Iran telah meningkatkan produksi uranium yang diperkaya dengan kemurnian 60 persen dalam bentuk heksafluorida menjadi sekitar 9 kg per bulan sejak akhir November.
Pada saat yang sama, Mohammad Eslami, kepala Organisasi Energi Atom Iran, menyatakan bahwa aktivitas nuklir Iran dilakukan dalam kerangka peraturan dan perjanjian pengamanan (Safeguard).
Dua tahun setelah penarikan sepihak Amerika Serikat dari JCPOA dan penundaan pihak-pihak Eropa dalam memenuhi kewajiban mereka dalam perjanjian ini, Iran mengambil langkah-langkah di bawah pengawasan IAEA untuk mengurangi kewajibannya guna menciptakan keseimbangan dalam implementasi perjanjian ini.
Republik Islam Iran senantiasa menekankan bahwa langkah-langkah yang diambil dapat dibatalkan dan setiap kali pihak lain memenuhi kewajibannya secara penuh, Iran juga akan melakukan hal serupa. (MF)