Aksi Demonstrasi Pendukung Palestina Berlanjut di Seluruh Dunia
Masyarakat dari berbagai negara kembali menyatakan dukungannya terhadap bangsa Palestina yang tertindas dengan menggelar berbagai demonstrasi.
Saluran TV Al Jazeera melaporkan, para pendukung Palestina di Paris, ibu kota Perancis, melancarkan demonstrasi untuk menuntut segera diakhirinya genosida rezim Zionis terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, dan segera dicapai gencatan senjata di wilayah tersebut.
Pada aksi demonstrasi pendukung Palestina di Paris, para pengunjuk rasa menuduh pemerintah Perancis terlibat dalam kejahatan genosida rezim Zionis terhadap Palestina, dan meminta pemerintah Perancis menghentikan ekspor senjata negaranya ke Israel.
Pelajar dan mahasiwa pendukung Palestina di Melbourne, Australia juga menggelar aksi unjuk rasa dan meneriakkan slogan-slogan "Palestina harus merdeka" dan "Perjuangan Palestina terus berlanjut".
Pendukung Palestina di Toronto, Kanada juga melakukan demonstrasi di depan penggalangan dana Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau,. Mereka memandang Trudeau mendukung kejahatan rezim Zionis terhadap Palestina dan menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza.
Pendukung Palestina di Seoul, ibu kota Korea Selatan, juga berkumpul di depan kedutaan AS, dan menuntut diakhirinya agresi rezim Zionis melawan Palestina di Jalur Gaza, dan mengutuk kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke Korea Selatan.
Warga negara Swedia juga menyatakan dukungannya terhadap bangsa Palestina yang tertindas dengan mengadakan demonstrasi.
Kejahatan rezim Zionis terhadap Palestina telah memicu reaksi masyarakat di seluruh belahan dunia. Pendukung rakyat Palestina di seluruh dunia mengecam kejahatan rezim Zionis terhadap rakyat Jalur Gaza dengan menggelar demonstrasi dalam beberapa bulan terakhir.
Sejak Oktober 2023, rezim Zionis melancarkan pembantaian besar-besaran di Jalur Gaza dan Tepi Barat terhadap rakyat Palestina yang tidak berdaya dan tertindas.
Sejak dimulainya agresi militer rezim Zionis di Jalur Gaza, 31.645 warga Palestina, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak gugur, dan 73.676 orang lainnya terluka.(PH)