May 23, 2024 12:46 Asia/Jakarta
  • Presiden Kolombia Gustavo Petro
    Presiden Kolombia Gustavo Petro

Menteri Luar Negeri Kolombia mengumumkan keputusan negaranya untuk membuka kedutaan besar di kota Ramallah.

Menurut laporan Reuters, hari Kamis (23/5) pagi Menteri Luar Negeri Kolombia Luis Gilberto Murillo mengumumkan, Presiden Gustavo Petro telah memerintahkan pembukaan kedutaan besar Bogota di Ramallah.

Presiden Kolombia, yang mendukung rakyat Palestina yang tidak berdaya, telah mengkritik keras genosida rezim Zionis di Jalur Gaza dalam beberapa bulan terakhir dan telah meminta Pengadilan Kejahatan Internasional untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu, Perdana Menteri Rezim Israel yang melakukan genosida.

Bendera Kolombia

Petro juga menyatakan bahwa "jika Palestina mati, umat manusia juga mati", dan mengakhiri hubungan dengan rezim Zionis, yang telah menjadi salah satu mitra terbesar Bogota dalam hal keamanan dan juga bidang perdagangan.

Menanggapi pernyataan Netanyahu yang menuduhnya anti-Semitisme, Presiden Kolombia mengatakan,  Dirinya tidak anti-Semit, tapi menentang barbarisme, genosida dan tindakan tidak manusiawi Perdana Menteri rezim Zionis terhadap rakyat Palestina.

Berlanjutnya genosida rezim Zionis di Jalur Gaza telah menarik perhatian banyak negara di dunia terhadap hilangnya hak-hak rakyat Palestina dan membentuk gerakan luas untuk memulihkannya. Sejalan dengan hal itu, semakin banyak negara yang menuntut pengakuan kemerdekaan negara Palestina di PBB.

Negara Spanyol dan Irlandia mengakui Palestina sebagai negara merdeka hari Rabu (22/5).

Negara lain seperti Norwegia, Malta dan Slovenia juga telah mengumumkan persetujuannya untuk mengakui negara merdeka Palestina di PBB.

Kejahatan yang dilakukan rezim Zionis terhadap masyarakat Jalur Gaza sejak 7 tahun 2023 menyebabkan otoritas Tel Aviv diajukan ke Mahkamah Internasional dengan tuduhan “genosida”.

Pada saat yang sama, kasus lain telah diajukan terhadap rezim ini di Pengadilan Kejahatan Internasional.(sl)

Tags