Mengapa Sebagian Pejabat Negara-Negara Barat Sendiri Muak terhadap Kejahatan Israel ?
(last modified Tue, 20 Aug 2024 06:37:01 GMT )
Aug 20, 2024 13:37 Asia/Jakarta
  • Mengapa Sebagian Pejabat Negara-Negara Barat Sendiri Muak terhadap Kejahatan Israel ?

Ekspresi rasa muak sebagian pejabat negara-negara Barat terhadap rezim Zionis dan dukungan terhadap rakyat Palestina yang tertindas di balik kejahatan Israel di Gaza menemukan wajah baru.

Tehran, Parstoday- Sejak 7 Oktober 2023, dengan dukungan penuh Amerika Serikat dan beberapa negara Barat, rezim Zionis melancarkan pembantaian besar-besaran di Jalur Gaza dan Tepi Barat Sungai Yordan terhadap rakyat Palestina yang tidak berdaya dan tertindas, yang memicu kebencian dan sikap muak terjadap Israel di arena internasional yang meluas.

Mark Smith, pejabat Kedutaan Besar Inggris di Dublin, ibu kota Irlandia, mengundurkan diri dari jabatannya pada hari Minggu sebagai bentuk protes atas penolakan London untuk melarang ekspor senjata ke Israel, dan berkata, "Pejabat tinggi pemerintah Israel dan tentaranya jelas-jelas melakukan genosida di Gaza."

Menyinggung serangan militer Israel yang menyasar ambulans Palang Merah, sekolah dan rumah sakit di Gaza Smith menambahkan, “Warga sipil tidak punya tempat untuk berlindung.”

Sementara itu; Brandon Johnson, Wali Kota Chicago, juga menyebut perang rezim Zionis di Gaza dan menilainya sebagai genosida, dan berkata, “Apa yang terjadi di Gaza adalah tindakan tercela.”

Mike Wallace, anggota Parlemen Eropa menerbitkan foto dirinya memegang bendera Palestina di sebuah stadion dan berkata, "Proyek kolonial para pemukim Israel dan pendukung mereka, Uni Eropa dan Amerika Serikat, telah terungkap sepenuhnya,".

Dengan menggunakan tagar "Bebaskan Palestina", anggota Parlemen Eropa ini menyapa rezim Israel dan para pendukungnya dengan seruan "Hentikan genosida."

Legislator Parlemen Eropa asal Irlandia ini mengecam rezim Zionis atas genosida di Gaza, dan sebelumnya menyebut Israel sebagai teroris.

Mike Wallace sebelumnya membandingkan pendukung rezim Zionis dengan pendukung Partai Nazi dan Adolf Hitler, diktator Jerman, dan juga mengatakan bahwa Israel tidak menghormati hukum internasional.

Menurut laporan terbaru, lebih dari 40.000 warga Palestina telah gugur, dan lebih dari 92.000 orang terluka dalam serangan rezim Zionis di Gaza.

Rezim Israel didirikan pada tahun 1917 dengan rancangan kolonialisme Inggris dan melalui migrasi orang-orang Yahudi dari berbagai negara ke tanah Palestina, dan keberadaannya diumumkan pada tahun 1948.

Sejak itu, berbagai rencana pembunuhan massal dilakukan untuk melakukan genosida terhadap warga Palestina dan mengambil alih seluruh tanah mereka.(PH)