Sep 12, 2024 16:34 Asia/Jakarta
  • Donald Trump
    Donald Trump

Parstoday- Keputusan sejumlah pengadilan negara bagian di Amerika untuk menangguhkan vonis terhadap mantan presiden negara ini di berbagia kasus dalam beberapa tahun lalu, membuat keadilan yang diklaim sistem peradilan AS tertantang.

Meskipun Mahkamah Agung Amerika Serikat dan struktur peradilan negara ini telah mengklaim independensi politik dan hukum atas kasus-kasus kontroversial di negara ini dan selalu bersikeras pada proposisi bohong ini, tapi tekad khusus dari sistem peradilan negara ini dalam menunda hukuman terhadap mantan Presiden Donald Trump di berbagai kasus (di mana kejahatan Trump terbukti), menunjukkan sebuah masalah lain!

 

Berdasarkan keputusan pengadilan di New York, vonis terhadap Donald Trump di kasus “uang tutup mulut/suap” akan dijatuhkan setelah pemilihan presiden. Sebelumnya, hukuman mantan presiden AS itu seharusnya diumumkan pada pertengahan September.

 

Dalam artikel dari Parstoday ini, kita melihat catatan Hanif Ghaffari di surat kabar Resalat tentang kebungkaman sistem peradilan Amerika terhadap kejahatan Donald Trump.

 

Selama empat tahun yang telah berlalu sejak pemilu Amerika tahun 2020 yang kontroversial dan upaya nyata Trump untuk mengumumkan hasil pemilu di negara bagian Georgia (yang berakhir dengan kemenangan Biden), mantan presiden negara ini selalu diterpa berbagai kasus dan berada di ambang keamanan peradilan.

 

Dapat dipastikan bahwa dalam konstelasi ini, struktur peradilan Amerika telah menjadi variabel yang bergantung pada struktur keamanan dan politik negara ini, yang tidak memiliki keinginan untuk menegaskan independensinya yang diklaim dalam menghadapi kasus-kasus terbuka dan tersembunyi terhadap pejabat senior negara ini.

 

Untuk membuktikan klaim tersebut, kita bisa merujuk pada keputusan pengadilan New York terkait kasus tutup mulut Trump terhadap aktris film porno.

 

Pada bulan Mei tahun ini, juri pengadilan New York memutuskan Donald Trump bersalah karena menyembunyikan pembayaran "tidak bermoral" kepada Stormy Daniels, mantan aktris film porno, serta memalsukan dokumen komersial, tetapi menyediakan peluang untuk lolos dari hukuman (dengan ketentuan peluang untuk memenangkan pemilihan presiden pada bulan November). Apa yang telah dan akan terjadi di pengadilan ini adalah sebuah dokumen ketidakadilan mutlak dalam struktur peradilan, politik dan keamanan Amerika; Proposisi yang kuat dan benar yang tidak perlu dibuktikan lagi.

 

Dakwaan baru jaksa khusus AS terhadap Trump terkait "intervensi" pada Pilpres 2020 juga bernasib sama dengan kasus "suap tutup mulut" dan kasus penggelapan pajak.

 

Jika Trump mampu menjadi pemenang di pemilu kali ini, berdasarkan konstitusi Amerika, maka ia dan kroni-kroninya dapat dibebaskan dari hukuman meski terbukti bersalah, dan kasus-kasunya akan ditutup! Di sini, perilisan hukuman penjara, atau bahkan denda tunai tidak lagi memiliki pengaruh bagi Trump. (MF)

 

Tags