Newsweek Akui AS Lakukan Kesalahan Besar; Yaman Tak Mundur
(last modified Wed, 16 Apr 2025 10:07:37 GMT )
Apr 16, 2025 17:07 Asia/Jakarta
  • Newsweek Akui AS Lakukan Kesalahan Besar; Yaman Tak Mundur

Pars Today – Majalah mingguan Amerika Serikat, Newsweek, dalam salah satu artikelnya mengakui kegagalan agresi militer AS ke Yaman.

Newsweek, Senin (14/4/2025) melaporkan, sebulan berlalu sejak kampanye serangan udara AS ke Yaman dimulai, Houthi (Ansarullah) melawan upaya Washington, dan terus meluncurkan rudal ke Israel, serta menyerang kapal-kapal di Laut Merah.
 
Sebagaimana diketahui pasukan Amerika Serikat, memulai serangan udara ke Yaman, pada 15 Maret 2025, atas perintah langsung Presiden AS, Donald Trump.
 
Artikel yang dimuat oleh Newsweek bersandar pada data-data dari Komando Pusat Militer AS, CENTCOM yang dikumpulkan oleh Institute for the Study of War, ISW.
 
“Jet-jet tempur AS yang terbang dari atas kapal induk USS Harry Truman, dan USS Carl Vinson, yang tiba di Laut Merah pada 10 April, melancarkan puluhan kali serangan udara setiap hari ke Yaman,” katanya.
 
Menurut majalah mingguan AS, meskipun terdapat laporan-laporan yang dirilis terkait kerusakan signifikan di Yaman, akibat serangan pasukan AS, namun Ansarullah, sama sekali tidak mundur atau menghentikan serangan ke Israel.
 
Newsweek menegaskan, “Orang-orang Yaman, dalam beberapa minggu terakhir juga termasuk hari Minggu lalu, melancarkan sejumlah banyak serangan rudal ke Tel Aviv, dan lokasi lain di Israel.” (HS)