Narasi Zionis Tumbang: Kesadaran Global Melawan 70 Tahun Kebohongan

Pars Today - Meskipun rezim pendudukan dan para pendukungnya telah mengeluarkan biaya yang sangat besar selama tujuh dekade terakhir untuk menyebarkan narasi Zionis ke seluruh dunia, terungkapnya wajah asli rezim Zionis dalam perang Gaza membawa narasi ini ke ambang kehancuran.

Rezim Zionis telah mengkhawatirkan citra medianya di dunia sejak awal dan telah menggunakan segala cara untuk memaksakan narasinya kepada dunia. Laporan dari Pars Today ini membahas perang Gaza dan penyebaran kebencian global terhadap penjajah Zionis, seperti yang dapat Anda baca di bawah ini:

Runtuhnya kebohongan besar; opini publik dunia tak lagi tertipu

Rezim Zionis, yang sejak awal pembentukannya telah memperkenalkan media bukan hanya sebagai alat propaganda, tetapi juga sebagai senjata strategis untuk legitimasi, kini menghadapi runtuhnya narasi ini di tingkat internasional. Karena kejahatan terbaru di Gaza telah mengungkap wajah aslinya.

Sejak pembentukannya, rezim Zionis telah menggunakan media sebagai alat strategis untuk memengaruhi opini publik global dan melegitimasi tindakannya. Tiga pilar utama propaganda rezim ini antara lain menggambarkan dirinya sebagai korban permusuhan Muslim, menggambarkan setiap perlawanan sebagai terorisme, dan mengapropriasi makna kekerasan dan korban.

Narasi ini diiringi dukungan luas dari Barat, terutama Amerika Serikat. Namun, kejahatan yang meluas dan terbuka yang dilakukan tentara rezim ini terhadap warga sipil di Gaza dan kebijakan tidak manusiawi seperti kelaparan massal telah menyebabkan penurunan tajam legitimasi internasionalnya.

Kini, opini publik global, terutama di Barat, tengah mempertimbangkan kembali secara serius narasi yang telah ditanamkan selama bertahun-tahun tentang "peradaban Zionis" dan "terorisme Palestina".

Perang Gaza dan Kebangkitan Opini Publik Dunia

Seiring berlanjutnya Perang Gaza dan meningkatnya kekerasan tentara Israel, gelombang kesadaran dan protes publik yang belum pernah terjadi sebelumnya telah muncul di Barat, menantang narasi resmi rezim Zionis dan menempatkannya di ambang kehancuran.

Perang Gaza bukan hanya sebuah pencapaian militer bagi rezim Zionis, tetapi juga telah menjadi krisis multifaset baginya. Opini publik di Barat, terutama di kalangan generasi muda, telah menjadi sangat skeptis terhadap narasi Zionis setelah menyaksikan pemandangan memilukan dari pemboman sekolah, rumah sakit, dan pembunuhan warga sipil di Gaza.

Tren kebencian global terhadap rezim Zionis menunjukkan bahwa pandangan negatif terhadap rezim ini di Eropa dan Amerika Serikat telah meningkat tajam. Perkembangan ini dianggap sebagai pukulan strategis ketiga bagi Israel setelah melemahnya tentara dan memburuknya perpecahan internal. Terutama karena narasi Palestina kini lebih kredibel daripada sebelumnya dengan citra perlawanan dan penindasan, dan telah mendorong narasi Zionis kembali ke media dan opini dunia.

Para ahli meyakini kekalahan Israel dalam perang narasi bahkan lebih berbahaya daripada kekalahan militernya, karena dukungan opini publik Barat telah menjadi salah satu pilar keberlangsungan rezim ini. Kini, bahkan dengan dukungan resmi dari pemerintah Barat, tekanan opini publik dan aktivis media memaksa para politisi untuk mempertimbangkan kembali posisi mereka terkait isu Palestina.

Perang Gaza telah menjadi pedang bermata dua bagi Israel; seiring meningkatnya tekanan militer, wajah Zionisme yang sebenarnya semakin jelas bagi dunia dan legitimasinya semakin runtuh.

Kemunduran global narasi Zionis; Ancaman Strategis Masa Depan Israel

Hasil jajak pendapat dan analisis terbaru menunjukkan bahwa kebencian global terhadap rezim Zionis semakin meningkat. Sebuah isu yang, dari perspektif pengamat, telah menjadi ancaman strategis bagi eksistensi rezim ini dan telah memperkuat legitimasi narasi Palestina.

Laporan dan survei internasional terbaru, termasuk laporan dari Zionist Institute for Homeland Security dan survei oleh Guardian dan Pew Center, menunjukkan penurunan signifikan dalam dukungan publik Barat terhadap rezim Israel.

Narasi Palestina telah mendapatkan legitimasi yang lebih besar di seluruh dunia dan telah menyebabkan isolasi internasional terhadap rezim Israel. Karena hanya 13 hingga 21 persen orang di Eropa Barat yang memiliki pandangan positif terhadap Israel, sementara angka ini menjadi sangat negatif di negara-negara seperti Spanyol, Swedia, dan Belanda.

Para ahli percaya bahwa krisis ini disebabkan oleh terungkapnya wajah Zionisme yang sebenarnya setelah kejahatan di Gaza, bukan kelemahan para pendukungnya di media. Sebaliknya, gambar-gambar mengerikan korban Palestina telah meningkatkan kredibilitas narasi perlawanan dan menandai kekalahan narasi Zionis. Meskipun Israel menikmati dukungan militer Barat, dalam pertempuran narasi, kekuatan media dan citra lebih menentukan daripada senjata militer dan dianggap sebagai ancaman strategis bagi masa depan rezim ini.(sl)