Koridor Zangezur: Jalan Menuju Perdamaian atau Jembatan Konspirasi?
https://parstoday.ir/id/news/world-i175812-koridor_zangezur_jalan_menuju_perdamaian_atau_jembatan_konspirasi
Selama beberapa pekan terakhir diberitakan bahwa Republik Azerbaijan dan Armenia mencapai kesepakatan di Gedung Putih terkait koridor Zangezur.
(last modified 2025-10-07T09:39:18+00:00 )
Aug 17, 2025 08:20 Asia/Jakarta
  • Koridor Zangezur: Jalan Menuju Perdamaian atau Jembatan Konspirasi?

Selama beberapa pekan terakhir diberitakan bahwa Republik Azerbaijan dan Armenia mencapai kesepakatan di Gedung Putih terkait koridor Zangezur.

Tehran, Pars Today- Di tengah gejolak geopolitik Asia Barat dan pada awal bulan ini, Gedung Putih menjadi tuan rumah penandatanganan sebuah perjanjian yang tampak seperti perdamaian namun sejatinya sarat dengan konspirasi.

Koridor Zangezur, yang juga dikenal dengan nama palsu “Jalur Trump”, bukanlah sekadar jalur transit sederhana, melainkan sebuah alat untuk menulis ulang peta kekuatan di Kaukasus Selatan.

Koridor ini, dengan panjang sekitar 43 kilometer di provinsi Syunik, Armenia, direncanakan akan menghubungkan Republik Azerbaijan dengan Nakhchivan dan menjadi bagian dari “Koridor Tengah” yang membentang dari Asia Tengah hingga Eropa. Namun, berdasarkan laporan, penyerahan kendali 99 tahun atas jalur ini kepada sebuah konsorsium Amerika–Armenia merupakan tanda bahaya bagi kawasan.

Proyek ini, melampaui sekadar transportasi, merupakan bagian dari strategi NATO dan rezim Zionis untuk mengepung Teheran, melemahkan Moskow, dan membendung Beijing.

Dari Karabakh hingga Zangezur: Akar Sebuah Krisis

Runtuhnya Uni Soviet pada 1990-an menyalakan kembali konflik Karabakh. Armenia mengambil kendali wilayah ini, dan Iran, Rusia, serta kelompok Minsk berupaya menengahi, namun tidak membuahkan hasil, sehingga kebuntuan diplomatik selama bertahun-tahun menaungi Kaukasus.

Perang 2020, dengan dukungan persenjataan terbuka dari Turki, mengembalikan Karabakh ke Republik Azerbaijan. Perjanjian gencatan senjata November tahun itu, dengan mencantumkan “pembukaan jalur akses”, dijadikan alasan untuk mengusulkan koridor Zangezur.

Meskipun Iran dengan lapang dada telah menyediakan jalur Araz untuk akses Azerbaijan ke Nakhchivan, namun tekanan Barat menjadikan koridor ini sebagai alat untuk menyerang Iran dan Rusia.

Pengendalian Eurasia: Membendung Tiga Kekuatan – Iran, Rusia, dan Cina

“Jalur Trump” – jika kedaulatan Armenia atas koridor ini berkurang – akan menjadi pintu masuk bagi penetrasi Amerika ke Laut Kaspia dan sumber energi Asia Tengah. Proyek ini merupakan poros strategi untuk membendung tiga kekuatan: Iran, Rusia, dan Cina.

Di tengah perang Ukraina, pengusiran pasukan Rusia dari Kaukasus, dan spekulasi mengenai kemungkinan keanggotaan Armenia dan Azerbaijan dalam NATO, pengaruh Moskow semakin tersisih. Cina pun menghadapi keterbatasan akses ke energi dan tambang Asia Tengah, sehingga proyek Sabuk dan Jalan terancam.

Bagi Iran, koridor ini berarti terputusnya hubungan darat dengan Armenia serta terbatasnya jalur transit barat laut menuju Turki. Iran telah berulang kali memperingatkan bahwa hubungannya dengan Armenia tidak boleh diputus.

Para pejabat Iran menegaskan bahwa Kaukasus adalah bagian dari identitas sejarah Iran dan kawasan ini tidak boleh menjadi arena pengaruh kekuatan asing.(PH)