Anggota Kongres AS: Pembayar Pajak Amerika Bantu Mendanai Perang Israel

Pars Today - Seorang anggota Partai Republik di DPR AS mengumumkan bahwa ia tidak akan tinggal diam dalam menghadapi genosida rezim Zionis di Gaza dengan uang pembayar pajak Amerika.

Anggota DPR AS Marjorie Taylor Greene mengungkapkan kemarahannya atas pembantaian warga sipil yang terus berlanjut di Jalur Gaza dengan nada keras, dan menulis di laman media sosial X, “Bagaimana jika pengeboman itu dilakukan terhadap rakyat Amerika dan dunia tetap diam tentang penderitaan kami dan tidak ada yang datang membantu kami? Bagaimana perasaan Anda saat itu dan apa yang akan Anda lakukan? Inilah situasi yang dihadapi rakyat Gaza saat ini."

Menurut laporan Pars Today mengutip Pusat Informasi Palestina, anggota DPR dari Partai Republik ini juga mengecam keras jumlah bantuan keuangan dan militer AS kepada rezim Zionis.

Menurutnya, “Tidak seharusnya dikatakan bahwa Amerika Serikat membantu Israel sebesar $3,8 miliar setiap tahun, melainkan, kenyataannya adalah bahwa $3,8 miliar dibayarkan kepada Israel sebagai bantuan militer dari pajak rakyat Amerika setiap tahun. Ini berarti bahwa setiap pembayar pajak Amerika secara langsung berkontribusi untuk membiayai operasi militer rezim tersebut.”

Greene mencatat, Saya tidak mau tinggal diam menghadapi kenyataan ini. Saya tidak ingin membayar harga untuk genosida terhadap orang-orang yang tak berdaya, perang yang tidak ada hubungannya dengan saya.

Dalam konteks yang sama, Menteri Pembangunan Internasional Kanada, Randeep Sarai, juga menyebut rezim Zionis sebagai kekuatan pendudukan dan menekankan, Perang di Gaza harus segera diakhiri. Kanada sangat prihatin dengan kondisi yang mengerikan dan memprihatinkan di Gaza serta meningkatnya kematian warga sipil, termasuk anak-anak, akibat kelaparan.

Sarai menambahkan, Konflik yang terjadi saat ini dan aksi militer Israel telah menjadikan kelaparan sebagai kenyataan bagi warga Palestina di Gaza, dan krisis ini terus meluas. Eskalasi serangan militer di Kota Gaza memperburuk dampak buruk yang dialami warga sipil. Israel, sebagai kekuatan pendudukan, telah gagal memenuhi kewajibannya berdasarkan hukum humaniter internasional dengan menolak memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan.(sl)