Diplomasi atau Tikaman? AS Bahkan Abaikan Etiket Dasar Perilaku Manusia
https://parstoday.ir/id/news/world-i176358-diplomasi_atau_tikaman_as_bahkan_abaikan_etiket_dasar_perilaku_manusia
Pars Today – Utusan Amerika Serikat, untuk Lebanon, menjustifikasi penghinaannya terhadap para wartawan di Istana Kepresidenan Lebanon belum lama ini.
(last modified 2025-09-18T07:54:19+00:00 )
Aug 29, 2025 18:07 Asia/Jakarta
  • Tom Barrack dan delegasi Kongres AS
    Tom Barrack dan delegasi Kongres AS

Pars Today – Utusan Amerika Serikat, untuk Lebanon, menjustifikasi penghinaannya terhadap para wartawan di Istana Kepresidenan Lebanon belum lama ini.

Delegasi dari Kongres AS dipimpin Tom Barrack, Utusan negara in untuk Lebanon, Selasa (26/8/2025) dalam kelanjutan tekanan dan dikte kehendak Rezim Zionis, terhadap pemerintah Lebanon, terkait pelucutan senjata Hizbullah, berkunjung ke Beirut, dan bertemu tiga pimpinan Lebanon secara terpisah.
 
Kunjungan tersebut dibumbui dengan penghinaan terhadap wartawan. Penghinaan yang menurut banyak pengamat politik dalam bentuk tertentu terinspirasi dari potret suram diplomasi negara-negara Barat.
 
Tom Barrack, Utusan khusus AS untuk Lebanon, dalam lawatan ini melakukan penghinaan kepada wartawan di Istana Kepresidenan Lebanon, Baabda dengan menggunakan kata-kata binatang.
 
Kepada para wartawan yang ingin bertanya, Barrack mengatakan, “Kami akan segera meninggalkan tempat ini ketika situasi di sini menjadi kacau dan animalistik (perilaku seperti binatang).”
 
Hizbullah memprotes penghinaan yang dilakukan delegasi AS terutama Tom Barrack, terhadap para wartawan Lebanon di Istana Kepresidenan negara ini.
 
Hizbullah mengumumkan, logika penindasan dan superioritas AS terhadap para wartawan Lebanon, bukan sesuatu yang mengejutkan. Pemerintah Lebanon harus segera memanggil Duta Besar AS dan menghukumnya.
 
Mananggapi hal ini, Tom Barrack, dalam sebuah dialog online menjustifikasi sikapnya yang konyol dan mengatakan, “Saya tidak menggunakan kata-kata binatang secara buruk dan menghina. Maksud saya apakah kita tidak bisa tenang dan sabar sedikit? Ya, kita harus beradab.”
 
Ia menambahkan, “Sikap saya tidak tepat saat para wartawan melaksanakan tugasnya. Saya lebih tahu dari yang lain bahwa situasi ini kompleks dan sulit. Terbukanya kesempatan bagi para wartawan untuk berbicara dengan seorang pengambil keputusan adalah kesempatan langka. Mereka mengira orang itu adalah saya. Saya seharusnya bersikap lebih sabar.”
 
Media-media Lebanon, mengecam sikap tidak beradab dan congkak Utusan AS dan bertanya, “Apakah pejabat AS bisa berbicara kepada para wartawan di Washington, dengan cara yang dipakai Tom Barrack di Beirut?
 
Paula Yacoubian, wartawan Lebanon, merespons sikap Tom Barrack dan mengatakan, “Penghinaan ini tidak akan menurunkan kedudukan jurnalisme dan awak media Lebanon. Sebaliknya akan mengungkap tingkat kebobrokan potret diplomasi Barat, dan kejatuhannya di aturan paling dasar penghormatan dan hubungan diplomasi.”
 
Enas Karima, wartawan Lebanon yang lain menuturkan, “Tom Barrack, mengajari wartawan Lebanon, peradaban dan cara hidup orang kota di tribun paling resmi di Lebanon. Ia juga mengancam jika situasi kacau seperti binatang maka ia akan meninggalkan lokasi. Lihatlah, bagaimana Utusan AS di tengah kebisuan hina para pejabat Lebanon, menghina para wartawan negara kita.”
 
Kepada pemerintah Lebanon, Enas mengatakan, “Apakah Anda sudah sampai ke level, ke titik menyerah, sehingga di hadapan perilaku menghina dan merendahkan AS terhadap Anda dan sebangsa Anda, menelan lidah Anda sendiri? Anda harus memaksa Tom Barrack meminta maaf secara resmi atau kondisi ini akan tetap menjadi saksi keruntuhan slogan-slogan Anda dan membongkar kehinaan serta kepatuhan Anda.” (HS)