HRW: Pasukan AS Bisa Ditindak Hukum karena Bantu Kejahatan Perang Israel
Aug 29, 2025 19:20 Asia/Jakarta
Pars Today – Human Rights Watch, HRW, mengakui bahwa pasukan Rezim Israel, tidak sendiri dalam melakukan kejahatannya di Jalur Gaza.
HRW melaporkan, pasukan Rezim Zionis dalam melancarkan serangan ke Gaza tidak sendirian, dan menurut bukti-bukti yang ditemukan, mereka dibantu oleh pasukan Amerika Serikat.
Organisasi hak asasi manusia internasional ini dalam laporannya memperingatkan, personel militer AS bisa dituduh ikut melakukan kejahatan perang di Gaza, bersama pasukan Rezim Zionis, dan harus mempertanggung jawabkan secara hukum.
Direktur HRW, Sarah Yager, mengatakan keterlibatan langsung pasukan AS dalam operasi-operasi militer bersama pasukan Israel, berarti bahwa AS berdasarkan aturan internasional, merupakan salah satu pihak pertempuran bersenjata di Gaza.
Ia menambahkan, “Aturan internasional menganggap sebuah negara yang secara sadar membantu negara lain dalam pelanggaran serius aturan perang dan penyalahgunaan lain, bertanggung jawab atas keterlibatan dalam kejahatan.”
Menurut HRW, masyarakat AS harus tahu bahwa senjata-senjata AS yang dipakai Israel, secara langsung membuka kesempatan dilakukannya kejahatan di Gaza, dan AS, terbukti secara dalam terlibat pelanggaran aturan perang yang dicatat oleh HRW, dan organisasi-organisasi lain.
Dalam laporan HRW juga disebutkan, pemerintah AS mengakui bahwa sejak awal perang Oktober 2023 lalu, AS telah memberikan informasi-informasi akurat untuk menyerang lokasi-lokasi di Gaza, kepada Israel, selain itu koordinasi, perencanaan, dan pengumpulan informasi luas dilakukan pasukan AS dengan pasukan Israel, untuk menyerang para pemimpin Hamas.
Laporan ini juga memuat beberapa statemen pejabat AS yang menunjukkan konsultasi Gedung Putih, terkait serangan-serangan Israel ke Gaza.
Salah satu contohnya, pada Oktober 2023, Presiden AS kala itu, Joe Biden, mengatakan, “Saya memerintahkan pasukan operasi khusus, dan para pakar intelijen untuk membantu sekutu kami Israel, supaya bisa menangkap Yahya Sinwar, dan pemimpin Hamas lain yang bersembunyi di Gaza. Dengan bantuan intelijen kami, pasukan Israel, tanpa henti mengejar para pemimpin Hamas.”
Setelah pasukan Israel, pada 18 Maret 2025 memulai serangan udaranya ke Gaza, Juru bicara Gedung Putih, Caroline Levitt, dalam sebuah wawancara mengatakan, “Pemerintah Trump dan Gedung Putih sudah berkonsultasi terkait serangan Israel semalam ke Gaza.”
Pada saat yang sama, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, melaporkan lebih dari 400 orang di malam itu gugur, dan sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.
Laporan HRW, menegaskan bahwa pasukan Israel, dalam perang kali ini terlibat kejahatan perang, kejahatan kemanusiaan, dan aksi-aksi dengan karakteristik genosida di Gaza.
HRW juga mengatakan bahwa pemerintah AS saat ini bukan saja tidak memberi tekanan untuk menghentikan pelanggaran-pelanggaran ini, bahkan dengan statemen dan langkah-langkahnya, terlibat dalam aksi melanggar hukum pasukan Israel, dalam mendukung atau membantu mereka.
Laporan ini membeberkan fakta bahwa pemerintah Biden, dan Trump, melakukan penjualan luas senjata, dan memberikan bantuan keamanan kepada Israel. Menurut laporan Pengawasan atas Bantuan Kemanusiaan Pusat Kebijakan Internasional, AS antara Oktober 2023 hingga Mei 2025, sedikitnya telah mengirim senjata ke Israel senilai 4,17 miliar dolar. (HS)
Tags