Secours Populaire Francais Peringatkan Kondisi Kehidupan Masyarakat Prancis
-
Bantuan bahan makanan kepada warga Prancis
Pars Today - Lembaga amal Prancis, Secours Populaire Francais mengumumkan dalam laporan tahunannya bahwa satu dari lima orang Prancis kini berada dalam kondisi hidup yang tidak menentu.
Laporan oleh lembaga amal Prancis, Secours Populaire yang disusun bekerja sama dengan lembaga survei Ipsos, menunjukkan situasi sosial yang mengkhawatirkan di Prancis.
Menurut laporan Pars Today, menurut barometer tahunan "Kemiskinan-Ketidakpastian" dari lembaga amal Secours Populaire, yang disusun dan diterbitkan bekerja sama dengan Ipsos, dua puluh persen (20%) penduduk Prancis hidup dalam kondisi hidup yang tidak menentu.
Masalah gizi, tagihan yang belum terbayar, dan hilangnya kegiatan rekreasi menunjukkan situasi sosial yang mengkhawatirkan yang telah diamati meskipun tingkat inflasi di negara ini sedikit menurun.
Henriette Steinberg, sekretaris jenderal Secours Populaire Francais menyatakan dalam sebuah wawancara dengan AFP, "Ketidakpastian telah merasuki kehidupan sehari-hari dan memengaruhi semua aspek kehidupan."
Meskipun tingkat ketidakpastian sedikit menurun seiring dengan penurunan inflasi (20% pada tahun 2025 dibandingkan dengan 24% pada tahun 2024), situasinya tetap "sangat mengkhawatirkan".
Statistiknya sangat jelas: 31% orang Prancis kesulitan membeli makanan sehat untuk tiga kali makan sehari, 39% kesulitan membayar tagihan listrik, dan 49% tidak pernah berlibur.
Lebih buruk lagi, 25% orang melewatkan satu kali makan sehari dan setengahnya tidak memiliki pemanas rumah karena kekurangan uang.
Ketidakpastian ini telah memengaruhi kaum muda, dengan 56% di antaranya tidak mampu membiayai kegiatan rekreasi mereka.
Berbicara kepada surat kabar L'Humanité, sosiolog Camille Pagney menekankan bahwa ketidakstabilan menciptakan "rasa kehilangan martabat" dan berkontribusi pada transmisi ketimpangan dari satu generasi ke generasi berikutnya.(sl)