Takaichi di ambang sejarah; Jepang Menantikan Perdana Menteri Perempuan
https://parstoday.ir/id/news/world-i178312-takaichi_di_ambang_sejarah_jepang_menantikan_perdana_menteri_perempuan
Pars Today – Sanae Takaichi setelah menang dalam pemilu partai Demokrat Liberal Jepang, kini hampir menjadi perdana menteri; sebuah peristiwa bersejarah jika didukung oleh parlemen, untuk pertama kalinya akan tercatat dalam sejarah negara ini.
(last modified 2025-10-14T14:29:18+00:00 )
Okt 14, 2025 21:25 Asia/Jakarta
  • Sanae Takaichi
    Sanae Takaichi

Pars Today – Sanae Takaichi setelah menang dalam pemilu partai Demokrat Liberal Jepang, kini hampir menjadi perdana menteri; sebuah peristiwa bersejarah jika didukung oleh parlemen, untuk pertama kalinya akan tercatat dalam sejarah negara ini.

Sanae Takaichi, seorang politisi konservatif veteran Jepang yang terpilih sebagai pemimpin baru Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa pada 4 Oktober, kini sedang menunggu pemungutan suara parlemen untuk pencalonannya sebagai perdana menteri. Pemungutan suara akan diadakan pada 15 Oktober dan, jika disetujui, ia akan menjadi perempuan pertama dalam sejarah Jepang yang memegang posisi tersebut.

 

Takaichi, anggota LDP sejak 1996 dan telah terpilih menjadi anggota parlemen 10 kali, juga pernah menjabat di Kementerian Komunikasi dan Keamanan Ekonomi pada pemerintahan sebelumnya, menurut Pars Today mengutip IRNA, ia berhasil memimpin partai tersebut pada upaya ketiganya, mengalahkan Shinjiro Koizumi, Menteri Pertanian.

 

Namun, jalan menuju jabatan perdana menteri tidak akan mudah bagi Takaichi; Partai Demokrat Liberal (LDP) menghadapi krisis yang mendalam setelah kehilangan mayoritas di kedua majelis parlemen dan runtuhnya koalisi 25 tahun dengan partai Komeito. Selain itu, skandal keuangan dan perlambatan ekonomi telah mengikis kepercayaan publik terhadap pemerintah.

 

Takaichi, yang berpandangan konservatif dan dekat dengan mazhab "Abenomics", telah berjanji untuk menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi dengan memperluas investasi dalam teknologi baru seperti kecerdasan buatan dan semikonduktor. Ia juga menyerukan peninjauan kembali terhadap keterbatasan militer Jepang dan penguatan pasukan pertahanan diri.

 

Kini pandangan tertuju pada parlemen hingga jelas apakah Takaichi dapat menjadi perdana menteri yang mengukir sejarah atau tidak. (MF)