IMF: Tarif AS Bayangi Resesi Ekonomi Global
Dana Moneter Internasional memperingatkan dalam laporan terbarunya bahwa kebijakan tarif AS, meskipun saat ini terjadi pertumbuhan sementara dalam ekonomi global, telah meningkatkan risiko resesi tahun depan dan menggelapkan prospek ekonomi internasional.
Tehran, Parstoday- Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi global mencapai 3,2 persen tahun ini, naik dari proyeksi 3 persen pada bulan Juni. Namun, lembaga tersebut telah memperingatkan bahwa tren ini tidak akan berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi global akan melambat menjadi 3,1 persen pada tahun 2026.
IMF mengaitkan peningkatan pertumbuhan sementara ini dengan aktivitas jangka pendek perusahaan dan rumah tangga untuk membeli barang sebelum penerapan tarif baru AS yang berat, serta depresiasi dolar, yang untuk sementara waktu mendorong perdagangan global.
Pierre-Olivier Gourinschas, kepala ekonom IMF mengatakan,"Kondisi ekonomi global lebih baik daripada proyeksi terburuk, tetapi masih jauh dari yang dibutuhkan."
Peringatan tentang pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2026 muncul menjelang pertemuan musim gugur Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia di Washington, sementara pertemuan AS-Tiongkok juga akan diadakan mengingat meningkatnya ketegangan perdagangan antara kedua negara.
Presiden AS Donald Trump telah mengumumkan akan mengenakan tarif 100% atas impor dari Tiongkok mulai awal November.
Menurut IMF, pertumbuhan ekonomi AS telah menurun menjadi 2% tahun ini dan akan tetap pada tingkat yang sama untuk tahun depan. Pertumbuhan di kawasan euro diperkirakan sebesar 1,2% dan di Tiongkok dari 4,8% menjadi 4,2%.
IMF telah memperingatkan bahwa tarif baru tidak hanya mengurangi perdagangan dan meningkatkan harga, tetapi juga meningkatkan risiko resesi pada paruh kedua tahun ini. Menurut pengumuman lembaga internasional ini, inflasi di AS mulai meningkat lagi dan tingkat pengangguran juga sedikit meningkat; tanda-tanda yang menunjukkan lebih banyak tekanan pada ekonomi global.(PH)