Paket Berita Dunia
Iran Tegas Mendukung Perjuangan Palestina / Trump Setujui CIA Beroperasi di Venezuela
-
Menteri Luar Negeri Iran Sayid Abbas Araghchi
Pars Today - Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, yang menghadiri pertemuan Komite Khusus Palestina, menjelaskan posisi Iran mengenai masalah ini dan menekankan komitmen Gerakan Non-Blok untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Menurut laporan Pars Today mengutip Mehr, Sayid Abbas Araqchi, Menteri Luar Negeri Iran yang berkunjung ke Uganda untuk berpartisipasi dalam Pertemuan Sela Menteri Luar Negeri Gerakan Non-Blok ke-19, pada hari Rabu, 13 Oktober 2021, saat menghadiri pertemuan Komite Khusus Palestina, menjelaskan sikap Iran terkait isu ini dan menekankan komitmen Gerakan Non-Blok untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina demi hak menentukan nasib sendiri dan kebebasan dari pendudukan dan dominasi kolonial.
Mengacu pada genosida dan kejahatan perang rezim Zionis terhadap rakyat Palestina, Menlu Iran menggambarkan penderitaan berkelanjutan rakyat Palestina sebagai aib kemanusiaan dan menyatakan, "Pengeboman berkelanjutan yang dilakukan rezim Zionis telah menghancurkan ribuan keluarga di tenda-tenda mereka, menghancurkan sekolah dan rumah sakit, serta menargetkan konvoi bantuan."
Araghchi menggambarkan perlawanan rakyat Palestina sebagai cerminan prinsip-prinsip dasar Gerakan Non-Blok, yaitu penolakan terhadap dominasi, pendudukan, dan kolonialisme asing.
Menjelaskan posisi Iran terkait perkembangan terkini di Gaza, Menlu Iran menekankan, Republik Islam Iran dengan cermat menindaklanjuti rencana yang diajukan untuk mengakhiri pembunuhan dan genosida di Gaza. Menghentikan kejahatan dan genosida di Gaza disambut baik oleh semua pihak, tetapi tanpa menghilangkan akar utamanya, yaitu pendudukan dan penindasan, solusi jangka panjang tidak akan mungkin tercapai.
Araghchi menganggap perwujudan hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri sebagai satu-satunya solusi bagi masalah Palestina, dan menekankan tanggung jawab masyarakat internasional untuk mencegah berlanjutnya pelanggaran dan pelanggaran perjanjian oleh rezim pendudukan Israel, serta memperingatkan agar tidak terulangnya penipuan dan pelanggaran perjanjian oleh rezim Zionis.
Trump Menyetujui Operasi CIA di Venezuela
Pars Today - Presiden AS Donald Trump menyetujui pemberian operasi CIA di Venezuela dan.
Menurut laporan Pars Today mengutip FNA, pada Kamis (16/10/2025) dinihari, Presiden AS, saat merujuk pada rencana untuk menyerang wilayah Venezuela dengan dalih memerangi narkoba, mengatakan bahwa ia telah mengizinkan CIA untuk beroperasi di negara itu.
Ketika ditanya oleh seorang reporter tentang langkah selanjutnya dalam perang melawan kartel narkoba dan apakah ia mempertimbangkan serangan darat, Trump mengatakan, "Kami jelas sedang mempertimbangkan serangan darat sekarang. Karena kami telah mengendalikan laut."
Trump kemudian mengonfirmasi bahwa CIA akan diizinkan beroperasi di Venezuela, dengan mengatakan, "Karena dua alasan. Mereka telah mengevakuasi penjara mereka ke Amerika Serikat. Banyak narkoba yang masuk ke Amerika Serikat dari Venezuela."
AS Menjajaki Pembentukan Pasukan Keamanan di Gaza
Pars Today - Pejabat AS mengumumkan bahwa Washington sedang berunding dengan lima negara dan berencana mengirim pasukan keamanan internasional ke Gaza.
Menurut laporan Pars Today mengutip IRNA, seorang penasihat senior AS dengan syarat anonim hari Rabu 15/10/2025) mengatakan, "Saat ini kami berupaya menciptakan stabilitas fundamental dalam situasi saat ini. Sebuah pasukan keamanan internasional sedang dibentuk."
Negara-negara yang dirundingkan dengan AS untuk berpartisipasi dalam pasukan tersebut antara lain Indonesia, UEA, Mesir, Qatar, dan Azerbaijan, kata seorang pejabat lainnya.
"Kami telah menegaskan bahwa bantuan sedang dihimpun, tetapi tidak akan ada dana yang dikucurkan untuk membangun kembali wilayah-wilayah yang dikuasai Hamas," tambah penasihat tersebut. "Kami ingin memulai pembangunan kembali di wilayah-wilayah yang saat ini tidak memiliki peran Hamas."
Ia menjelaskan bahwa lebih dari 20 pasukan AS berada di wilayah tersebut untuk membantu mempersiapkan operasi dan memainkan peran "koordinasi dan pemantauan".
"Tujuannya adalah untuk memanfaatkan semua mitra lokal yang ingin membantu dan bekerja sama," pungkas penasihat tersebut.(sl)