NATO dan Krisis Ukraina: Peningkatan Dukungan Militer Menjelang Musim Dingin
-
NATO dan Ukraina
Pars Today - Sementara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) memperkuat kemampuan pertahanan Ukraina dengan program senilai $2,2 miliar, para pakar internasional memperingatkan akan adanya eskalasi konflik.
Menjelang musim dingin, krisis Ukraina memasuki fase baru. Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) telah menunjukkan tekadnya untuk memperkuat kemampuan pertahanan Ukraina dengan mengumumkan program senilai $2,2 miliar.
Hal ini terjadi di saat laporan menunjukkan penurunan bantuan militer ke Ukraina sebesar 43 persen dalam dua bulan terakhir dan para analis memperingatkan akan adanya eskalasi konflik di musim mendatang.
Program komprehensif NATO untuk memperkuat pertahanan udara
Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte mengumumkan peningkatan produksi senjata dan sistem pertahanan udara di bawah program senilai $2,2 miliar untuk mendukung Ukraina. Program ini, yang dimulai Agustus lalu, mencakup sistem pertahanan udara dan pencegat yang dirancang untuk melindungi warga sipil dan infrastruktur Ukraina.
Rutte menekankan bahwa NATO sepenuhnya mampu mempertahankan wilayah sekutunya dan akan mengambil tindakan jika pesawat Rusia memasuki wilayah udara NATO.
Pemotongan bantuan, peringatan pakar
Bertentangan dengan pernyataan pejabat NATO, sebuah laporan oleh Institut Kiel Jerman menunjukkan bahwa bantuan militer Barat untuk Ukraina turun 43 persen pada bulan Juli dan Agustus dibandingkan dengan paruh pertama tahun ini. Seorang diplomat senior NATO menyatakan keprihatinannya tentang situasi tersebut, memperingatkan bahwa jika Ukraina jatuh, anggaran pertahanan akan jauh lebih tinggi daripada target NATO saat ini.
Perselisihan internal NATO dan posisi Hungaria
Terdapat perbedaan pendapat di antara negara-negara anggota NATO mengenai tingkat dukungan untuk Ukraina. Italia dan Spanyol mengirimkan sangat sedikit senjata dibandingkan dengan anggota lainnya.
Di sisi lain, Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban secara terbuka mengkritik rencana Uni Eropa untuk menggunakan aset Rusia yang dibekukan dan menyebut negara-negara Eropa sebagai penghalang perdamaian.
Perkembangan lapangan dan superioritas militer Rusia
Di medan perang, situasi tidak menguntungkan Ukraina. Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, Alexander Syrskyi, mengakui bahwa tentara Rusia tiga kali lebih kuat dalam hal peralatan dan personel. Majalah Foreign Affairs juga mengonfirmasi bahwa Rusia telah meningkatkan kemampuan tempurnya secara signifikan selama konflik.
Latihan militer NATO dan persiapan menghadapi konflik
Sementara itu, National Interest telah melaporkan latihan gabungan antara Pasukan Khusus AS dan sekutu NATO untuk mempersiapkan kemungkinan konflik dengan Rusia. Latihan yang berlangsung di Polandia dan Colorado ini mencakup penyerbuan, penyitaan, dan penghancuran target musuh potensial.
Meskipun NATO meningkatkan dukungan militer untuk Ukraina, mengurangi bantuan militer, dan menunjukkan superioritas Rusia di medan perang, belum ada prospek yang jelas untuk mengakhiri konflik dengan cepat. Tampaknya krisis Ukraina akan memasuki fase baru yang lebih kompleks menjelang musim dingin mendatang, yang akan mempersiapkan semua pihak untuk menghadapi tantangan yang lebih besar.(sl)