Hungaria: Tahun 2025, Tahun Isolasi Uni Eropa
https://parstoday.ir/id/news/daily_news-i181496-hungaria_tahun_2025_tahun_isolasi_uni_eropa
Pars Today - Menteri Luar Negeri Hungaria mengkritik kebijakan luar negeri Brussels dan menyebut tahun 2025 sebagai tahun isolasi Uni Eropa.
(last modified 2025-12-03T08:41:56+00:00 )
Des 03, 2025 15:38 Asia/Jakarta
  • Péter Szijjártó, Menteri Luar Negeri Hungaria
    Péter Szijjártó, Menteri Luar Negeri Hungaria

Pars Today - Menteri Luar Negeri Hungaria mengkritik kebijakan luar negeri Brussels dan menyebut tahun 2025 sebagai tahun isolasi Uni Eropa.

Menurut laporan hari Rabu (03/12/2025) dari IRNA yang mengutip RIA Novosti, Péter Szijjártó dalam pidatonya di Komisi Urusan Luar Negeri Parlemen Hungaria menyatakan bahwa tahun ini telah berubah menjadi tahun isolasi Uni Eropa, dan kebijakan Brussels di luar perbatasan Eropa menjadi bahan ejekan.

Ia menegaskan, “Saya mengatakan ini karena situasi yang sangat krisis telah terbentuk bagi Uni Eropa. Uni Eropa sepenuhnya disingkirkan dari proses penyelesaian konflik di benua Eropa.”

Szijjártó menambahkan bahwa di luar Uni Eropa, para aktor politik mengejek Brussels dan lembaga-lembaga Eropa serta mengutuk kebijakan mereka, yang menyebabkan Uni Eropa keluar dari daftar pemain penentu dalam politik global.

Viktor Orbán, Perdana Menteri Hungaria

Viktor Orbán, Perdana Menteri Hungaria, sebelumnya dalam pidatonya di kota Nyíregyháza juga mengkritik kebijakan Brussels, khususnya terkait perang Ukraina.

Ia menekankan bahwa para pemimpin Uni Eropa pada akhirnya harus mengakui kegagalan kebijakan mereka dalam konflik Ukraina, yang akan memicu guncangan politik besar di benua Eropa.

Orbán menegaskan, “Ketika seseorang di benua kita kalah dalam perang, konsekuensinya sangat serius. Siapa dari politisi Uni Eropa yang berani mengatakan bahwa pada April 2022, Barat menghalangi tercapainya perdamaian? Siapa yang akan mengakui bahwa ratusan ribu warga Ukraina bisa tetap hidup dan Ukraina bisa mempertahankan lebih banyak wilayah? Eropa telah kalah dalam perang ini, tetapi pengakuan atas hal itu akan memicu gempa politik.”

Latar Belakang Perang Ukraina

Perang Ukraina muncul akibat pengabaian Barat terhadap kekhawatiran keamanan Moskow mengenai perluasan perbatasan NATO. Rusia, sebagai reaksi atas diabaikannya kepentingan keamanannya, pada 24 Februari 2022 melancarkan serangan ke Ukraina.

Sejak itu, Amerika Serikat dan negara-negara anggota NATO dengan mengirimkan bantuan militer besar-besaran ke Kiev justru memperpanjang perang, serta dengan memasok senjata berat lebih memilih jalur konfrontasi daripada deeskalasi. Mereka juga memberlakukan lebih dari 30.000 sanksi terhadap Rusia.

Meski negara-negara Barat pendukung Ukraina selama tiga tahun terakhir telah memberikan persenjataan dalam jumlah besar dan menerapkan sanksi berat terhadap Moskow, para pakar menilai bahwa dukungan itu tetap tidak mampu menghentikan kemajuan pasukan Rusia di wilayah Ukraina maupun memenuhi kebutuhan militer Ukraina secara penuh.

Janji Trump Mengakhiri Perang

Donald Trump, Presiden Amerika Serikat, sejak awal masa jabatan keduanya (Februari 2025) berjanji akan mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina, tapi hingga kini belum berhasil mewujudkannya.(sl)