Manuver Demokrat untuk Pemilu 2028 di Tengah Merosotnya Popularitas Trump
-
Gavin Newsom, Gubernur California
Media Amerika melaporkan bahwa Partai Demokrat mulai bergerak lebih cepat menuju pemilihan presiden 2028 menyusul penurunan popularitas Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Tehran, Parstoday- Penurunan popularitas Donald Trump telah mempercepat kompetisi dini di antara tokoh-tokoh Partai Demokrat untuk pemilihan presiden 2028, sebuah perkembangan yang terutama menguntungkan Gubernur California.
Media Amerika dalam sebuah artikel meninjau dinamika baru dalam lanskap politik Amerika Serikat menjelang pemilu 2028 dan menekankan adanya hubungan terbalik antara penurunan popularitas Trump dan meningkatnya aktivitas internal Partai Demokrat.
Laporan surat kabar The Hill menyebutkan popularitas Trump berada pada tingkat yang sangat rendah, dan kekosongan ini telah mempercepat konsolidasi dan aktivitas dini para tokoh Demokrat dalam pemilihan pendahuluan.
Artikel tersebut menyebut Gavin Newsom, Gubernur California, sebagai tokoh yang paling diuntungkan dari aktivitas awal ini. Dengan memanfaatkan ketidakhadiran pemerintahan Trump dalam KTT Iklim COP30 di Brasil dan kehadirannya sendiri di acara tersebut, Newsom berhasil memperluas citra nasionalnya.
Berdasarkan sebuah survei Universitas Emerson pada November 2025, dukungan terhadap Newsom meningkat tiga kali lipat hingga mencapai 25 persen; angka yang menempatkannya di depan Kamala Harris, mantan wakil presiden; Pete Buttigieg, mantan menteri transportasi; serta Andy Beshear, Josh Shapiro dan JB Pritzker, para gubernur negara bagian.
Artikel tersebut juga menyoroti meningkatnya ketidakpuasan di kalangan Demokrat muda dan menyebut penanganan Partai Demokrat di Kongres terhadap isu "penutupan pemerintahan federal" sebagai pemicu “reaksi keras” yang meningkatkan energi untuk tantangan internal partai.
Menurut The Hill, Alexandria Ocasio-Cortez adalah salah satu tokoh yang mungkin mewakili gelombang ketidakpuasan tersebut. Laporan itu menjelaskan bahwa kemenangan para wali kota muda progresif — Zohran Mamdani di New York dan Kathy Wilson di Seattle — dapat mendorong Ocasio-Cortez untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada usia 36 tahun.
Artikel ini juga mencatat bahwa kegagalan Chuck Schumer, pemimpin minoritas Senat, dalam menjaga kesatuan faksi Demokrat dapat memicu Ocasio-Cortez menantangnya dalam pemilihan Senat 2028.
Pada bagian mengenai Partai Republik, The Hill melaporkan bahwa JD Vance, wakil presiden Amerika Serikat, berencana untuk berbicara dengan Trump seusai pemilu sela mengenai minatnya dalam pemilihan presiden. Namun ia harus terlebih dahulu mengingatkan Trump bahwa konstitusi tidak mengizinkan masa jabatan ketiga, dan kemudian berupaya mengamankan dukungan Trump — yang semakin melemah akibat kondisi ekonomi yang buruk dan perpecahan internal gerakan MAGA.
Artikel tersebut menekankan bahwa meskipun masih dua tahun sebelum dimulainya kampanye resmi, para kandidat telah melakukan perjalanan ke seluruh Amerika, bertemu dengan para donor, dan mencari dukungan aktivis partai. Menurut The Hill, perlombaan cepat menuju 2028 sudah dimulai sejak sekarang.(PH)