Pengakuan Aneh Obama Soal Daesh
https://parstoday.ir/id/news/world-i27730-pengakuan_aneh_obama_soal_daesh
Presiden Amerika Serikat Barack Obama dalam wawancara dengan televisi CNN, Rabu (7/12/2016) malam, mengatakan kemajuan teroris Daesh membuat dinas-dinas intelijen Amerika kecolongan.
(last modified 2025-07-30T06:25:16+00:00 )
Des 08, 2016 17:10 Asia/Jakarta
  • Pengakuan Aneh Obama Soal Daesh

Presiden Amerika Serikat Barack Obama dalam wawancara dengan televisi CNN, Rabu (7/12/2016) malam, mengatakan kemajuan teroris Daesh membuat dinas-dinas intelijen Amerika kecolongan.

Dalam hal ini, Obama menuturkan bahwa kemampuan Daesh untuk tidak hanya fokus di Suriah, tetapi kemudian memulai serangan besar termasuk menduduki Mosul, ini sudah di luar perkiraan dinas-dinas intelijen Amerika.

Komentar baru Obama tentang komunitas intelijen Amerika yang kecolongan atas manuver Daesh, dapat dianggap sebagai sebuah pernyataan yang aneh dan mengejutkan, di mana tidak begitu sesuai dengan realitas yang ada.

Pernyataan itu tampaknya sebagai upaya cuci tangan pemerintah Obama terkait tindakan-tindakan buas yang dilakukan teroris Daesh di Suriah dan Irak. Terlebih lagi, dinas-dinas intelijen Amerika mengandalkan data satelit, pesawat mata-mata, dan agen-agen lokal untuk memantau pergerakan Daesh di Suriah dan Irak. Jadi statemen Obama benar-benar tidak berdasar.

Selain itu, logistik tempur Daesh untuk menduduki daerah-daerah besar di Irak mulai dari konvoi pasukan dan kendaraan perang, adalah fenomena yang tidak luput dari pantauan Pentagon. Sebenarnya, tidak dapat dibayangkan jika manuver dan konvoi pasukan Daesh dilakukan tanpa diketahui oleh AS atau tidak mendapat restu dari mereka.

Sejak pecahnya konflik dan meluasnya krisis Suriah, AS – sebagai pemimpin Barat – bersama sekutu-sekutunya di Eropa telah memberi dukungan luas kepada teroris "baik dan moderat." Barat sendiri telah membagi kelompok teroris dalam kategori “baik dan buruk.” Barat ingin menggulingkan pemerintah konstitusional Suriah dan dalam konteks ini, mereka memandang organisasi-organisasi teroris sebagai kendaraan untuk mencapai tujuan itu.

Presiden terpilih AS Donald Trump pada masa kampanye, melontarkan pernyataan kontroversial tentang peran langsung Obama dan mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton dalam kemunculan Daesh. Sebenarnya, komentar Trump hanya bentuk penegasan atas tudingan beberapa pemimpin dunia seperti Presiden Rusia Vladimir Putin, tentang peran Gedung Putih dalam pembentukan Daesh.

Pada dasarnya, AS sengaja memainkan peran penting untuk membentuk dan memperkuat Daesh demi mencapai tujuannya di Timur Tengah. Dari sisi lain, ada keraguan serius tentang kejujuran Amerika dalam memimpin koalisi internasional untuk memerangi Daesh.

Pada tahun 2015 dan 2016, AS diketahui beberapa kali menjatuhkan bantuan logistik kepada Daesh di Irak. Juga ada bukti gambar dan rekaman video terkait dukungan yang diberikan oleh helikopter Amerika di daerah-daerah yang dikuasai Daesh.

Keanehan lain berhubungan dengan pengakuan para pilot Amerika. Mereka mengaku dilarang melepaskan tembakan ke arah teroris Daesh. Seorang pilot jet tempur F-18 AS menuturkan, “Ada saat-saat kelompok teroris Daesh ada dalam pandangan saya, tapi saya tidak bisa mendapatkan izin untuk menembak."

Daesh adalah kelompok yang lahir dari rahim Amerika dan sekutunya seperti, Arab Saudi untuk menggulingkan pemerintah sah Suriah. Koalisi anti-Daesh pimpinan Amerika hanya berupaya untuk membatasi kekuatan Daesh dan mempertahankan keberadaannya untuk kepentingan regional Washington. (RM)