Upaya Merkel dan Putin Lawan Kebijakan AS
(last modified 2018-05-19T13:18:18+00:00 )
May 19, 2018 20:18 Asia/Jakarta
  • Putin-Merkel
    Putin-Merkel

Kanselir Jerman, Angela Merkel saat bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin di Sochi membicarakan berbagai isu bersama dan menekankan pentingnya melawan kebijakan Amerika termasuk pentingnya mempertahankan Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA).

Merkel dan Putin di pertemuan tersebut juga menekankan pembangunan proyek pipa gas Nord Stream-2 meski ada penentangan dari Amerika Serikat. Merkel dilaporkan juga mendukung perundingan damai Astana untuk menyelesaikan krisis di Suriah.

 

Meski ada friksi Jerman dan Rusia terkait krisis Ukraina, namun isu ini tidak mencegah sikap kolektif kedua negara terkait sejumlah isu penting, dan salah satunya adalah isu kesepakatan nuklir (JCPOA), di mana pasca keluarnya Amerika dari kesepakatan ini, negara lain di Kelompok 5+1 termasuk Moskow dan Berlin menegaskan pentingnya komitmen dan pelaksanaan kesepakatan ini sebagai sebuah kesepakatan yang sukses.

 

Adapun Merkel meski meyakini bahwa JCPOA bukan sebuah kesepakatan yang sempurna dan kekurangannya harus ditutupi, namun ia sepenuhnya menolak sikap Presiden AS Donald Trump yang menuntut pembatalan kesepakatan nuklir dengan Iran ini. Merkel menekankan bahwa dengan keluarnya AS dari JCPOA, kondisi semakin sulit, namun harus dipahami bahwa kesepakatan yang cacat di kasus ini lebih baik dari tidak ada kesepakatan sama sekali.

Image Caption

 

Sementara itu, Putin menekankan pentingnya mempertahankan JCPOA dan mengkritik langkah Trump merusak kesepakatan ini. Putin dan Merkel meyakini bahwa tidak ada opsi lain bagi JCPOA dan ketika kesepakatan ini dibatalkan, maka akan muncul beragam ancaman di tingkat regional dan internasional.

 

Isu lain yang disepakati Merkel dan Putin adalah pembangunan jalur pipa gas Nord Stream-2 yang rencananya dipasang di samping jalur pipa Nord Stream-1 melalui Laut Baltik ke Jerman. Amerika di era kepemimpinan Barack Obama telah menyuarakan penentangannya atas pembangunan proyek ini, dan di era Presiden Donald Trump, Washington juga menunjukkan sikap serupa dengan meratifikasi serta menerapkan undang-undang sanksi CAATSA, serta berusaha mencegah partisipasi perusahaan Eropa di proyek ini.

 

Menurut pandangan Moskow, alasan utama bukan untuk memberi pelajaran Rusia karena diklaim mengintervensi pemilu presiden AS tahun 2016, tapi kecenderungan Amerika untuk hadir di pasar energi Eropa dengan meningkatkan ekspor gas cair ke benua ini.

 

Terkait hal ini Vladimir Putin mengatakan, Donald Trump bukan sekedar presiden Amerika, tapi juga seorang bisnismen yang ulung. Ia mendukung bisnisnya dan penjualan gas cair ke pasar Eropa. Saya sepenuhnya menyadari hal ini. Ia membela kepentingan pribadinya. Mengingat urgensitas jalur pipa gas ini, Moskow bertekad melaksanakannya dengan harga apapun. Oleh karena itu, presiden Rusia berjanji akan menentang segala bentuk upaya Amerika untuk menghentikan proyek pipa gas Nord Stream-2.

 

Sikap kolektif lain Putin dan Merkel adalah dukungan mereka terhadap dialog damai Astana untuk menyelesaikan krisis Suriah melalui jalur politik yang jelas-jelas ditentang oleh Amerika. Dengan demikian, jelas bahwa meski tidak ada kecenderungan Jerman meningkatkan perlawanannya terhadap Amerika, namun di di isu-isu penting, pandangan Berlin dan Washington saling kontradiksi. Hal ini disadari sepenuhnya oleh Moskow dan dengan demikian Rusia menekankan kesamaan sikap antara Berlin dan Moskow di kasus-kasus ini. (MF)

 

 

Tags