Upaya Kongres AS Jegal Penjualan F-35 ke Turki
-
Jet tempur siluman F-35 Amerika Serikat.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menepis laporan bahwa Senat dan Kongres AS melarang penjualan jet tempur siluman F-35 ke negaranya.
“Pembuat keputusan dalam masalah ini adalah pribadi presiden, bukan Kongres AS. Trump telah menunjukkan kepada saya pernyataan tertulis yang dia buat selama diskusi kami di Brussels dan hal semacam itu (larangan penjualan) tidak dipermasalahkan. Kami sama sekali tidak memiliki kekhawatiran mengenai hal ini," kata Erdogan.
Kongres AS dalam sebuah keputusan sepakat untuk melarang penjualan jet tempur F-35 ke Turki, tetapi Departemen Pertahanan (Pentagon) telah menyerahkan dua jet tempur pertama ke Turki dan mengundang beberapa pilot negara itu untuk mengikuti pelatihan.
Pemerintah Turki telah membayar 900 juta dolar untuk pembelian F-35 dan mereka mengancam akan mengambil tindakan balasan jika AS menghentikan penjualan itu. Turki berencana membeli 116 unit F-35 dari Amerika dan telah melakukan negosiasi tentang masalah ini.
AS meminta Turki – salah satu anggota utama Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) – untuk membatalkan pembelian sistem pertahanan udara S-400 Rusia dan menawarkan sistem rudal Patriot Amerika sebagai penggantinya. Sistem S-400 Rusia dipandang tidak sinkron dengan standar peralatan tempur NATO.
Dengan kata lain, Turki didorong untuk membuat kesepakatan dengan AS dan membatalkan pembelian sistem S-400 Rusia.

Pada April lalu, Erdogan menekankan bahwa kesepakatan pembelian S-400 telah dibuat, dan kasus ini sudah ditutup. Rusia akan memasok Turki dengan empat baterai S-400 dan pengiriman pertama rencananya dilakukan pada kuartal pertama tahun 2020.
Para analis khawatir bahwa Turki yang mengoperasikan S-400 dan F-35 secara bersamaan dapat membahayakan keamanan jet tempur, karena setiap data yang dikumpulkan oleh sistem pertahanan udara dan diperoleh oleh Rusia, dapat membantu mengekspos kerentanan jet tempur.
Dalam hal ini, Deputi Urusan Internasional di Angkatan Udara AS, Heidi Grant mengatakan, "Ini adalah sebuah masalah serius tidak hanya bagi AS, karena kami perlu melindungi teknologi canggih ini, teknologi generasi kelima, tetapi juga bagi semua mitra Washington, karena Turki telah memiliki F-35 sebelum mereka membeli S-400.”
Turki – sebagai anggota NATO – telah menyelaraskan sistem militernya dengan persenjataan para anggota Aliansi. Menyerahkan F-35 ke Turki yang sedang mengembangkan hubungannya dengan Rusia, dipandang sebagai hal yang tidak dapat dibayangkan.
Selain itu, terungkapnya kelemahan potensial jet tempur F-35 oleh sistem pertahanan udara S-400 Rusia telah menambah kekhawatiran para politisi Amerika. (RM)