Nasib JCPOA dan Sikap Eropa
(last modified 2018-11-28T09:37:38+00:00 )
Nov 28, 2018 16:37 Asia/Jakarta
  • JCPOA
    JCPOA

Kesepakatan nuklir antara Iran dan kelompok 5+1 yang tercapai pada Juni 2015 menjadi perjanjian internasional penting dalam rangka mewujudkan perdamaian dan keamanan internasional. Tapi keluarnya AS dari JCPOA di bulan Mei 2018 memicu reaksi negatif dari berbagai kalangan, termasuk negara lain penandatangan kesepakatan nuklir tersebut.

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mogherini, Selasa (27/11) malam setelah bertemu dengan Kepala Organisasi Energi Atom Iran, AEOI, Ali Akbar Salehi mengatakan, Iran dan Eropa menunjukkan tekadnya untuk melanjutkan implementasi penuh dan efektif kesepakatan nuklir Iran, JCPOA demi menghormati kesepakatan internasional. Ia menambahkan, Uni Eropa mendesak berlanjutnya kerja sama dengan Iran di bidang aktivitas nuklir damai.

Pernyataan senada juga disampaikan Komisaris Energi Uni Eropa, Miguel Arias Cañete yang mengatakan, menjaga JCPOA bagian dari penghornatan terhadap kesepakatan internasional dan berkaitan dengan keamanan dunia.

Statemen para pejabat tinggi Uni Eropa ini menunjukkan sikapnya mengenai JCPOA setelah AS menyatakan keluar dari perjanjian internasional itu. Pihak Eropa memandang JCPOA sebagai contoh dari sebuah kesepakatan multilateral yang bsia menjadi model bagi penyelesaian sengketa internasional. Oleh karena itu, Uni Eropa mengejar implementasi kebijakan untuk melanjutkan interaksi di bidang keuangan, perdagangan, dan energi dengan Iran.

Meskipun sanksi babak kedua dari AS telah dijalankan sejak 5 November lalu, tapi mekanisme SPV dari Uni Eropa belum dijalankan. Masalah ini memicu reaksi keras dari Tehran. Kepala Organisasi Energi Atom Iran, Ali Akbar Salehi mengatakan, kesabaran bangsa Iran berangsur-angsur mulai habis, dan sudah lama menanti aksi Eropa dalam masalah JCPOA dari waktu yang telah direncanakan sebelumnya.

Kepala Organisasi Energi Atom Iran, Ali Akbar Salehi

Di sisi lain, pihak timur, terutama Rusia juga menegaskan urgensi impelementasi JCPOA dan memberikan janji-janjinya. Berkaitan dengan masalah ini, Menlu Rusia, Sergei Lavrov dalam pertemuan dengan sejawatnya dari Perancis, Jean-Yves Le Drian menyinggung sikap bersama Rusia dan Perancis dalam mendukung JCPOA, dan menyerukan komitmen seluruh negara penandatangan perjanjian nuklir tersebut terhadap implementasinya.

Rusia memandang implementasi komitmen bersama harus segera dijalankan. Lavrov mengatakan, negara anggota yang masih menjaga JCPOA harus memberikan mekanisme baru menyikapi keluarnya AS secara sepihak dari perjanjian nuklir internasional ini dan menangkal ancaman Washington terhadap negara lain.

Tampaknya, masih ada asa untuk menjaga JCPOA di tingkat dunia, terutama dari kelompok 4+1 menghadapi aksi sepihak sanksi AS terhadap Iran.(PH)   

Tags