Pengunduran Diri Mattis dari Kemenhan AS dan Dampaknya
(last modified Fri, 21 Dec 2018 12:28:44 GMT )
Des 21, 2018 19:28 Asia/Jakarta
  • James Mattis, mantan Menteri Pertahanan Amerika Serikat
    James Mattis, mantan Menteri Pertahanan Amerika Serikat

Akhirnya gelombang pengunduran diri dan pemecatan di pemerintah Amerika Serikat sampai pada Menteri Pertahanan Amerika.

James Mattis, yang disebut "Anjing Gila" oleh rekan-rekannya di militer Amerika Serikat, akhirnya berhenti melanjutkan kerjasamanya dengan Donald Trump sebagai protes terhadap kebijakan Gedung Putih dan mengundurkan diri dari jabatan menteri pertahanan. Keputusan itu datang sehari setelah pengumuman tiba-tiba penarikan semua pasukan AS dari Suriah.

Media-media AS telah mengumumkan bahwa untuk menarik pasukan Amerika Serikat dari Suriah Trump tidak berkonsultasi Mattis dan penolakannya sebagai pemimpin tertinggi di Pentagon tidak dipedulikan oleh presiden Amerika Serikat. Namun, beberapa spekulasi menunjukkan bahwa isu keluarnya semua atau sebagian dari angkatan bersenjata Amerika di Afghanistan dan Irak dalam beberapa bulan mendatang, membuat segalanya telah berakhir bagi Mattis, sehingga ia mengajukan pengunduran dirinya kepada presiden Amerika dan langung diterima.

Donald Trump dan James Mattis

Tentu saja, perbedaan antara presiden Amerika Serikat dan menteri pertahanan negara ini kembali ke hari-hari awal pembentukan pemerintahan saat ini. Dikatakan bahwa departemen pertahanan telah menentang dikeluarkannya keputusan yang melarang perjalanan warga negara dari beberapa negara, terutama Islam, ke Amerika Serikat, penangguhan latihan gabungan Amerika Serikat dan Korea Selatan dan penempatan pasukan ke perbatasan bersama dengan Meksiko untuk menghadapi para pencari suaka. Namun, Trump telah mengabaikan saran dari menteri pertahanan dan komandan militer senior dibandingkan presiden AS lainnya.

Tampaknya bagi Trump, kemenangan dalam pemilihan presiden 2020 jauh lebih penting daripada rekomendasi pejabat militer dan keamanan AS. Trump berharap untuk mempertahankan suara dalam pemilihan dua tahun, dengan melaksanakan janji-janji seperti meninggalkan Suriah, mengurangi biaya perang lintas batas dan mengamankan perbatasan. Namun, sikap one man show yang diambil Turmp telah menyebabkan turbulensi di dalam pemerintahan dan kemarahan besar partai Trump di Kongres. Pengunduran diri Mattis juga telah membangkitkan kemarahan anggota kongres dari kedua partai besar Amerika Serikat, itupun dalam situasi dimana jenderal lain di kabinet Trump, John Kelly mengundurkan diri sebagai kepala eksekutif Gedung Putih dan sampai sekarang wakil tetap AS di PBB masih belum jelas.

Senator Republik Marco Rubio mengatakan, "Surat pengunduran diri Mattiss memperjelas bahwa kita bergerak menuju serangkaian kesalahan politik serius yang akan membahayakan negara kita, melukai koalisi kita dan memperkuat musuh."

James Mattis, mantan Menteri Pertahanan Amerika Serikat

Namun, kebijakan luar negeri dan keamanan Amerika Serikat sekarang penuh ketegangan dan ambigu. Kelompok nasionalisme ekonomi yang diwakili Trump mencoba untuk mengurangi beban berat dari hegemoni Amerika untuk memungkinkan rekonstruksi internal, sementara "organisasi politik" termasuk politisi veteran, anggota komunitas intelijen, personil militer dan beberapa media mainstream di Amerika menilai pendekatan semacam itu dianggap sebagai awal runtuhnya hegemoni AS dan menentangnya. Konfrontasi dari dua arus ini dapat membawa perkembangan yang jauh lebih besar daripada pengunduran diri menteri pertahanan.

Tags