Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Militer Myanmar terhadap Muslim Rohingya
-
militer Myanmar dan muslim Rohingya
Tim pencari fakta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Kamis (22/08) dalam laporannya mengkonfirmasi kekerasan seksual oleh militer Myanmar terhadap muslim Rohingya.
Menurut laporan IRIB, tim pencari fakta PBB di laporannya mengecam kekerasan seksual militer Myanmar terhadap muslim Rohingya dan menjelaskan, kekerasan ini bukti nyata dari kejahatan perang dan kejahatan anti kemanusiaan.
Tim ini mengingatkan, militer Myanmar secara sistematis melakukan pelanggaran dan kekerasan berkelompok dan seluruh aksi kekerasan seksual lainnya terhadap gadis, pemuda, laki-laki dan perempuan Muslim Rohingya. Perilaku ini sepenuhnya bertentangan dengan ketentuan Hak Asasi Manusia (HAM) internasional.
PBB sebelumnya mengumumkan, militer Myanmar melancarkan genosida terhadap etnis Muslim Rohingya.
Sejak 25 Agustus 2017 sampai saat ini menyusul gelombang baru serangan, penumpasan dan pelanggaran militer Myanmar terhadap Muslim Rohingya di Provinsi Rakhine, lebih dari enam ribu orang tewas dan delapan ribu lainnya terluka.
Sementara itu, lebih dari satu juta Muslim Rohingya juga dilaporkan mengungsi ke Bangladesh.
Provinsi Rakhine menjadi ajang serangan dan kekerasan militer Myanmar dan ekstrimis Budha terhadap Muslim Rohingya sejak tahun 2012.
Sejumlah organisasi internasional dan negara dunia termasuk Republik Islam Iran hanya mampu mengirim bantuan kemanusiaan kepada pengungsi Muslim Rohingya di Bangladesh karena sabotase pemerintah Myanmar. (MF)