Johnson Ingin Liburkan Parlemen Inggris
Sebuah koran Inggris membongkar sebuah email yang menyebutkan Boris Johnson berusaha meliburkan aktivitas parlemen Inggris ketika Brexit dilaksanakan.
Koran The Observer mengungkapkan, Perdana Menteri Boris Johnson tengah mendapat masukan dan konsultasi rahasia terkait mekanisme legal untuk meliburkan aktivitas Majelis Rendah ketika berakhirnya tenggat waktu London keluar dari Uni Eropa (Brexit) dan akhirnya Brexit sukses dilakukan tanpa kesepakatan dari Uni Eropa.
Masih menurut sumber ini, Johnson dengan menanguhkan aktivitas parlemen sejak 5 September hingga lima pekan, berencana mencegah langkah anggota parlemen menentang implementasi Brexit tanpa kesepakatan.
Partai Buruh Inggris dan anggota parlemen Sabtu (24/08) menghendaki Inggris tetap menjadi anggota Uni Eropa dan saat mereka merespon potensi peliburan parlemen mengatakan, langkah seperti ini melanggar demokrasi dan sebuah sikap tak bertanggung jawab serta menyeret Inggris ke sebuah tragedi Brexit tanpa kesepakatan.
Rakyat Inggris pada 23 Juni 2016 dalam sebuah referendum mereka setuju negaranya keluar dari Uni Eropa. Sebelumnya, 29 Maret 2019 rencananya Inggris secara resmi keluar dari Uni Eropa, namun mengingat parlemen dengan pemerintah sebelumnya gagal meraih kesepakatan, membuat parlemen Inggris meratifikasi draf penangguhan Brexit hingga 30 Juni.
Pada akhirnya Perdana Menteri baru Inggris, Boris Johnson menyatakan, negaranya akan keluar dari Uni Eropa 31 Oktober 2019, baik itu ada kesepakatan atau tidak. (MF)