Gagalnya Perundingan antara AS dan Taliban
Presiden Amerika Serikat Donald Trump 7 September 2019 telah membatalkan pembicaraan damai dengan para pemimpin Taliban Afghanistan setelah kelompok ini mengaku bertanggung jawab atas serangan teror di Kabul yang menewaskan seorang tentara Amerika dan 11 orang lainnya.
Sebenarnya, Trump telah merencanakan pertemuan rahasia dengan para pemimpin utama Taliban pada 8 September 2019 di kompleks kepresidenan di Camp David, Maryland, bahkan dia mengatakan bahwa dirinya juga akan menemui Presiden Afghanistan. Namun Trump segera membatalkan pembicaraan tersebut ketika Taliban mengaku mendalangi serangan di Kabul.
Trump dalam tweetnya menulis, jika mereka tidak dapat menyetujui gencatan senjata selama pembicaraan damai yang sangat penting ini, bahkan membunuh 12 orang yang tidak bersalah, maka mereka mungkin tidak memiliki kekuatan untuk menegosiasikan perjanjian yang berarti.
Keputusan mengejutkan itu menimbulkan keraguan pada nasib rancangan kerangka perjanjian damai yang dibuat oleh Zalmay Khalilzad untuk menarik ribuan tentara AS dalam beberapa bulan mendatang.
Zalmay adalah utusan khusus AS untuk perdamaian di Afghanistan. Rencananya, berdasarkan rancangan kerangka perjanjian damai itu, sekitar 5.000 dari 13.000 tentara AS di lima pangkalan akan ditarik dari Afghanistan selama beberapa bulan mendatang.
Namun imbalannya adalah jaminan bahwa Afghanistan tidak akan digunakan sebagai pangkalan untuk serangan kelompok-kelompok militan terhadap AS dan sekutunya. (RA)