Ynet: Delusi Netanyahu, Punya Banyak Opsi di Gaza
https://parstoday.ir/id/news/daily_news-i178578-ynet_delusi_netanyahu_punya_banyak_opsi_di_gaza
Pars Today - Situs analisis Ynet milik Israel menulis dalam sebuah laporan, "Terlepas dari pernyataan-pernyataan delusi Benjamin Netanyahu, bukan hanya tidak bebas di Gaza, tetapi ia justru dihentikan oleh pemerintahan Donald Trump dan dipaksa untuk menerima gencatan senjata, yang pada akhirnya membuktikan bahwa keputusan-keputusan penting kabinetnya tidak dibuat di Tel Aviv, melainkan di Washington."
(last modified 2025-10-19T09:23:02+00:00 )
Okt 19, 2025 16:20 Asia/Jakarta
  • Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel
    Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel

Pars Today - Situs analisis Ynet milik Israel menulis dalam sebuah laporan, "Terlepas dari pernyataan-pernyataan delusi Benjamin Netanyahu, bukan hanya tidak bebas di Gaza, tetapi ia justru dihentikan oleh pemerintahan Donald Trump dan dipaksa untuk menerima gencatan senjata, yang pada akhirnya membuktikan bahwa keputusan-keputusan penting kabinetnya tidak dibuat di Tel Aviv, melainkan di Washington."

Menurut laporan Pars Today mengutip IRNA, situs berita dan analisis Zionis Ynet, menulis, Terlepas dari semua pernyataan delusi Israel, pemerintah AS tidak memberi Netanyahu kebebasan di Gaza untuk melakukan apa pun yang diinginkannya. Sebaliknya, AS mencegahnya dan memberlakukan gencatan senjata.

Menurut analisis ini, jika bukan karena tekanan AS, semua peristiwa dalam beberapa minggu terakhir, terutama pembebasan tawanan dan gencatan senjata, tidak akan terjadi.

Analis media ini, yang menentang kebijakan pemerintah Netanyahu, menyatakan, "Namun, ini bukanlah tekanan, melainkan semacam dikte dan paksaan yang diberlakukan oleh Washington terhadap Tel Aviv.

Menurut laporan ini, Brett McGurk dan Amos Hochstein, dua utusan Gedung Putih bahkan hadir dalam rapat kabinet Israel untuk memastikan tidak ada kejutan dan keputusan akhir dibuat di Washington, bukan di Israel.

YNet mencatat bahwa persetujuan Netanyahu terhadap gencatan senjata yang diusulkan oleh pemerintahan Donald Trump terjadi meskipun Kantor Perdana Menteri Israel telah menerbitkan lima proposal untuk mengakhiri perang pada tanggal 14 Agustus.

Dengan mengumumkan kelima prinsip ini, kantor Netanyahu menganggap ketentuan-ketentuan tersebut menjamin keamanan Israel dan menganggapnya sebagai tanda kemenangan.

Menurut media ini, meskipun Netanyahu tampaknya tidak bermaksud mengejek dirinya sendiri dengan mencantumkan poin-poin ini dan tidak ingin melupakan persyaratan-persyaratan ini hanya dalam beberapa minggu, kini menjadi jelas bahwa ia telah melakukannya.

Karena syarat pertama, yaitu pelucutan senjata Hamas, belum terpenuhi. Syarat kedua telah tercapai sebagian dan belum semua jenazah tawanan diserahkan. Syarat-syarat lain, termasuk demiliterisasi Gaza, masih belum jelas, dan kendali Israel atas Gaza sama sekali tidak tercantum dalam perjanjian, dan pada akhirnya, Otoritas Palestina, bagaimanapun juga, akan menjadi bagian dari pengelolaan Jalur Gaza.(sl)