Dukungan Penuh Presiden Tunisia kepada Palestina
(last modified Thu, 31 Oct 2019 11:38:09 GMT )
Okt 31, 2019 18:38 Asia/Jakarta

Presiden Tunisia Qais Said yang baru terpilih menegaskan dukungannya kepada Palestina.

Pada pidato kemenangannya dalam pemilihan presiden putara kedua, Qais berjanji bekerja mendukung sejumlah persoalan secara adil, terutama persoalan Palestina.

Menurutnya, isu Palestina merupakan agenda pertamanya di luar negeri, dan dirinya berharap sekiranya bendera Palestina bisa berkibar di samping bendera Tunisia.

Presiden Tunisia mengulang pernyataannya bahwa normalisasi hubungan dengan penjajah Zionis adalah sebuah pengkhianatan.

"… menjalin hubungan dengan Israel merupakan salah satu pengkhianatan besar. Menjalin hubungan dengan Israel merupakan perkara terlarang," tegas Qais Said dalam sebuah kampanye.

Sikap tersebut juga pernah ditegaskannya ketika debat dengan rivalnya Nabil al-Qarawi dua hari menjelang pemilu presiden.

"Saat ini merupakan fase bersejarah, dimana Tunisia telah selesai berada di masa pengawasan, dan agenda yang harus dilakukan adalah memperjuangkan kemerdekaan Palestina," kata Qais di hadapan pendukungnya.

Menurut Qais, kunjungan luar negeri perdananya akan dilakukan ke Aljazair. Dia berharap bisa mengunjungi Libya.

Presiden Tunisia itu juga berharap bisa menyampaikan apresiasi kepada rakyat Palestina dengan menegaskan bahwa negaranya akan melanjutkan peranannya di forum-forum internasional untuk mendukung Palestina.

Menurut sejumlah lembaga survey, Qais Said meraih 72,53 % suara dalam putaran kedua pilpres Tunisia yang berlangsung pada  hari Minggu, 13 Oktober 2019.

Pemungutan suara ini adalah pemilu nasional ketiga dalam lima pekan, setelah putaran pertama pemungutan suara presiden pada September 2019 dan pemilihan parlemen.

Pada putaran pertama, Qais meraih 18,4 persen suara dan al-Qarawi 15,6 persen suara dari total 26 kandidat. Jumlah pemilih diperkirakan 57 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan pemilihan terbaru lainnya. (RA)