Okt 08, 2020 21:36 Asia/Jakarta
  • Konflik Armenia dan Azerbaijan.
    Konflik Armenia dan Azerbaijan.

Kelanjutan konflik antara Republik Azerbaijan dan Armenia memiliki banyak konsekuensi negatif dan mengancam stabilitas keamanan negara-negara tetanga. Perang ini juga bisa meluas ke luar wilayah konflik dan berdampak buruk pada keamanan dan ekonomi di kawasan.

Konflik kedua negara telah menimbulkan korban jiwa dari pihak sipil dan juga kerugian pada pusat-pusat ekonomi. Dalam kondisi seperti ini, negara-negara di kawasan terutama Republik Islam Iran dan Rusia mendesak pihak-pihak yang bertikai untuk segera menghentikan konflik dan datang ke meja perundingan.

Iran juga menyatakan kesiapannya untuk membuat rencana perdamaian dan menjadi penengah guna mengakhiri perang kedua negara. Para pejabat Kementerian Luar Negeri Iran selama beberapa hari terakhir mengabarkan upaya maksimal untuk meyakinkan pihak yang bertikai agar menerima rencana perdamaian yang diusulkan Iran.

Upaya berlipat Iran untuk menyampaikan rancangan perdamaian ke Azerbaijan dan Armenia dilakukan setelah adanya laporan mengenai kehadiran milisi bersenjata yang memiliki hubungan dengan kelompok-kelompok teroris di Suriah dan Irak dalam konflik di Nagorno-Karabakh.

Direktur Dinas Intelejen Luar Negeri Rusia Sergei Naryshkin mengungkapkan kekhawatiran bahwa Nagorno-Karabakh bisa menjadi pangkalan bagi kelompok-kelompok teroris untuk masuk dan menyerang negara-negara tetangga. Oleh karena itu, Rusia terus mendesak Azerbaijan dan Armenia untuk segera mengakhir konflik.

Dia menambahkan, eskalasi konflik bersenjata di Nagorno-Karabakh, bak magnet yang akan menarik milisi dari berbagai organisasi teroris internasional dengan harapan mendapat upah tinggi. Mereka, lanjut Naryshkin, bisa masuk ke negara-negara tetangga melalui Azerbaijan dan Armenia di mana ini adalah masalah yang  mengkhawatirkan.

Sebelumnya dilaporkan bahwa rezim Zionis Israel berusaha memindahkan milisi dan teroris ke wilayah Kaukasus. Sementara Turki terus mendorong pemerintahan Presiden Ilham Aliyef untuk melanjutkan perang dengan Armenia. Langkah Turki ini menunjukkan dengan jelas bahwa Ankara hanya mengejar kepentinganya dalam perang antara Azerbaijan dan Armenia. Jika konflik ini berlanjut dan usulan perdamian diabaikan oleh kedua belah pihak yang bertikai, maka korban akan semakin banyak dan dampak buruk dari perang ini akan semakin luas tidak hanya di sektor keamanan, tetapi juga di bidang ekonomi negara-negara di kawasan konflik.

Secara keseluruhan, konflik yang sedang berlangsung dan kinerja pemerintah regional dan global menunjukkan bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam konflik Nagorno-Karabakh enggan untuk berdamai. Sementara intervensi asing akan mendorong kedua belah pihak untuk melanjutkan perang dan hal ini akan mencegah pihak yang bertikai mencapai perdamaian abadi. (RA)

Tags