Laporan Baru IAEA tentang Berlanjutnya Pengurangan Komitmen JCPOA Iran
-
JCPOA
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) telah mengkonfirmasi dalam laporan terbarunya bahwa Iran akan terus mengurangi kewajiban JCPOA-nya.
Menurut laporan IRNA, laporan yang, seperti biasa, dibocorkan ke media oleh perwakilan negara-negara Barat, menunjukkan bahwa Iran terus memperkaya uranium di luar batas JCPOA.
"Badan Energi Atom Internasional (IAEA) telah mengumumkan bahwa jumlah cadangan uranium yang diperkaya Iran adalah 2.443 kilogram, yang lebih dari 10 kali lipat dari batas yang ditetapkan dalam ksekpakatan nuklir 2015 (JCPOA)," tulis Norman Lawrence, reporter senior untuk The Wall Street Journal di laman Twitter-nya.

Menurutnya, cadangan uranium yang diperkaya Iran telah meningkat 338 kg dalam tiga bulan terakhir.
"Iran juga telah memasang sejumlah sentrifugal canggih di fasilitas nuklirnya, beberapa di antaranya belum digasifikasi," ungkap Lawrence.
Tehran mengumumkan pada 8 Mei 2019, satu tahun setelah penarikan sepihak AS dari kesepakatan nuklir dan setelah membuktikan ketidakefektifan solusi Eropa yang diusulkan untuk mengkompensasi konsekuensi ekonomi dari penarikan AS dari JCPOA, bahwa Iran menangguhkan sebagian dari kewajibannya berdasarkan Pasal 26 dan 36 perjanjian.
Pengurangan komitmen JCPOA Iran dalam lima langkah, termasuk meningkatkan tingkat pengayaan uranium dari 3,67 persen, meningkatkan cadangan uranium yang diperkaya, menangguhkan semua komitmen riset dan pengembangan, melanjutkan pengayaan uranium dan produksi ulang di fasilitas nuklir Fordow, dan mencabut batas jumlah sentrifugal.
Iran telah berulang kali menyatakan siap untuk kembali ke kewajibannya jika sanksi dicabut dan mendapat keuntungan dari JCPOA.