13 Aban, Simbol Perlawanan terhadap Imperialisme Global
(last modified Wed, 02 Nov 2022 09:49:57 GMT )
Nov 02, 2022 16:49 Asia/Jakarta
  • 13 Aban, Simbol Perlawanan terhadap Imperialisme Global

Tanggal 13 Aban (kalender nasional Iran) yang bertepatan dengan 4 November menorehkan momentum penting dalam lembaran sejarah perjuangan bangsa Iran.

Pada tanggal 13 Aban terjadi tiga peristiwa gerakan revolusi dan anti-penjajahan rakyat Iran yang merupakan pondasi kemerdekaan negara dan perlawanan terhadap kubu imperialisme global.

Ketiga momen penting itu adalah peringatan pengasingan Imam Khomeini ke Turki, pembunuhan sejumlah pelajar Iran oleh rezim Syah di awal kemenangan Revolusi Islam yang dikenang sebagai Hari Pelajar Iran dan gerakan revolusioner para mahasiswa Iran pengikut garis Imam Khomeini yang menduduki gedung kedutaan besar Amerika Serikat di Tehran.

Peristiwa-peristiwa penting ini memiliki kedudukan khusus dalam sejarah perjuangan revolusi rakyat Iran dan memainkan peran determinan dalam menentukan kemenangan Revolusi Islam di negara ini.

Titik kesamaan tiga peristiwa ini adalah gerakan revolusi dan anti-penjajahan rakyat Iran yang merupakan pondasi kemerdekaan negara dan perlawanan terhadap kubu imperialisme. Oleh karena itu tanggal 13 Aban menjadi simbol perlawanan bangsa Iran terhadap penjajahan.

Secara garis besar, ketiga peristiwa bersejarah itu akan dianalisa dari tiga sisi, sejarah, politik dan kesesuaiannya dengan situasi terkini terutama permusuhan Amerika terhadap Iran. Campur tangan Amerika sepanjang sejarah Iran kontemporer bukan masalah yang mudah dihapus begitu saja dari benak setiap rakyat Iran.

Lebih dari empat dekade lalu, tepatnya tanggal 13 Aban atau 4 November 1979, sekelompok mahasiswa pengikut garis perjuangan Imam Khomeini melakukan sebuah gerakan politik revolusioner untuk memprotes konspirasi-konspirasi Amerika yang ingin menggulingkan Revolusi Islam Iran, dengan menduduki "Sarang Mata-mata", istilah yang disematkan pada kedubes Amerika di Tehran.

Hari ini pada kenyataannya adalah hari para pemuda revolusioner yang dengan aksinya menduduki Sarang Mata-mata, berhasil menggagalkan konspirasi besar musuh.

Dalam lembaran sejarah politik Iran, sebelumnya juga terjadi gerakan-gerakan melawan intervensi dan konspirasi penjajah yang masing-masing menempati posisi penting dalam perkembangan politik Iran.

 

 

Selama bertahun-tahun, Amerika Serikat mencari alasan dan subjek baru setiap hari untuk menyembunyikan perilaku permusuhannya terhadap Iran dengan kedok melindungi hak-hak rakyat Iran. Ada banyak dokumen dan bukti yang  membuktikan pelanggaran AS.

Pengakuan pejabat AS dalam mendukung pemberontak dan hubungan elemen utama kerusuhan jalanan di Iran dengan agen CIA dan Mossad. juga jaringan yang menentang Republik Islam Iran di kawasan telah mengungkapkan sifat dan kedalaman permusuhan mereka terhadap Iran.

Ayatullah Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran dalam salah satu pidatonya pada peringatan 13 Aban tahun lalu mengatakan, "Selama periode ini, mereka melakukan segala cara untuk menyerang institusi yang muncul dari revolusi [Islam], terutama prinsip Republik Islam.”

Permusuhan AS terus berlanjut dalam berbagai bentuk dari ancaman, sabotase, dan tuduhan terhadap Iran. Kecenderungan ini menunjukkan bahwa banyak kesamaan antara kebijakan Amerika Serikat saat ini dengan perilaku arogan mereka di masa lalu. Dengan kata lain, pemerintah AS masih memandang Iran dengan pemikiran hegemonik yang sama dengan sebelumnya meskipun telah berbalalu beberapa dekade.

Permusuhan dan kebencian terhadap pemerintah Amerika berulang berulangkali dilakukan selama beberapa puluh tahun terakhir. Permusuhan ini tidak ada habisnya karena merupakan bagian dari sifat arogan Amerika Serikat yang merupakan memaksa Iran untuk menyerah dan mengamini kepentingannya.Perilaku ini merupakan bagian dari kebijakan unilateralisme AS.

.

 

Noam Chomsky, ahli teori dan analis politik dan kritikus terkemuka Amerika dalam sebuah wawancara menjelaskan akar permusuhan Amerika terhadap Iran dengan mengatakan, "Amerika Serikat dan Israel tidak bisa mentolerir keberadaan kekuatan independen di wilayah yang mereka anggap sebagai pemilik kawasan itu,".

Khalid Abdol Majid, Sekretaris Jenderal Front Perjuangan Rakyat Palestina  menganalisis dampak gerakan perlawanan bangsa Iran terhadap kekuatan imperialisme global dengan mengatakan, "Revolusi Islam mengalahkan konspirasi Amerika-Zionis di kawasan dengan mendukung negara-negara tertindas,".

Kemenangan Revolusi Islam di semua sektor mempengaruhi negara-negara tertindas di kawasan itu. Faktanya, sejak kemenangan Revolusi Islam, banyak negara di kawasan yang terinspirasi melawan diktator dan rezim despotik, dan melancarkan perlawanan terhadap Amerika Serikat, rezim Zionis, dan rezim reaksioner di kawasan.

Amerika Serikat dan rezim-rezim reaksioner menggunakan semua jenis tekanan ekonomi dan sanksi, tetapi konspirasi ini meningkatkan motivasi dan tekad negara-negara merdeka untuk menentang sistem hegemonik global. Kini, Amerika Serikat tidak lagi menjadi penguasa dunia karena kehendak bangsa-bangsa, khususnya bangsa Iran, telah mengubah wajah dunia dengan mengakhiri kebijakan unilateralnya.

Kebijakan konfrontatif AS terhadap Iran  dipenuhi dengan kesalahan berulang selama bertahun-tahun, dan desakan untuk melanjutkan proses ini telah menjerumuskan AS masuk dalam kubangan lumpur konflik di Asia Barat.

Banyaknya intervensi, konspirasi dan pelanggaran komitmen Amerika terhadap Iran adalah alasan ketidakpercayaan rakyat Iran terhadap Amerika yang terus dilakukan selama hampir empat dekade pasca revolusi Islam di berbagai periode dan kesempatan.

Oleh karena itu, tanggal 13 Aban menjadi simbol persatuan rakyat Iran dalam melawan Amerika, dan bangsa Iran di hari bersejarah ini menunjukkan kebencian mendalamnya terhadap pemerintah Amerika.

Kehadiran luas rakyat Iran dalam pawai akbar 13 Aban, membuktikan kebencian mendalam mereka terhadap Amerika dan meneriakkan kecaman atas intervensi serta konspirasi Setan Besar. Pada kenyataannya, 13 Aban adalah manifestasi persatuan rakyat Iran dalam menghadapi musuh besar negara ini.

Rakyat Iran, tahun ini dengan partisipasi luasnya dalam pawai anti imperialisme global pada 13 Aban akan kembali menunjukkan persatuan dan solidaritasnya kepada dunia, sekaligus membuktikan kepada kubu imperialis global bahwa mereka sampai kapanpun tidak akan pernah tunduk dan menyerah pada tekanan AS.(PH)

 

Tags