Okt 06, 2021 08:08 Asia/Jakarta
  • 6 Oktober 2021
    6 Oktober 2021

Hari ini Rabu, 6 Oktober 2021 bertepatan dengan 29 Shafar 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 14 Mehr 1400 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Mirza Abdul Qasim Farahani Meninggal Dunia

192 tahun yang lalu, tanggal 29 Shafar 1251 HQ, Mirza Abdul Qasim Qaim Maqam Farahani, seorang penulis dan politikus Iran periode Qajar, meninggal dunia akibat dibunuh.

Mirza Qaim Maqam Farahani merupakan putra mahkota Dinasti Qajar dan kemudian diangkat menjadi penasehat Shah Muhammad. Ia banyak melakukan reformasi dalam berbagai bidang di Iran. Namun, para lawan politiknya dan imperialis asing melihat bahwa kebijakan yang diambil Farahani membahayakan kepentingan ilegal mereka, sehingga mereka merencanakan pembunuhan atas Farahani.  

Farahani banyak meninggalkan karya penulisan, di antaranya berjudul "Mansha`at", "Jalayer Nameh" dan "Kumpulan Syair".

Sidang Pertama Majlis Shura Melli Iran Pasca Kemenangan Revolusi Konstitusi

115 tahun yang lalu, tanggal 14 Mehr 1285 HS, Majlis Shura Melli Iran melakukan sidang pertamanya pasca kemenangan Revolusi Konstitusi.

Gedung Parlemen Iran saat ini

Menyusul semakin meluasnya Revolusi Konstitusi Iran dan perintah Mozaffaruddin Shah Qajar untuk menerapkan tuntutan Revolusi Konstitusi, telah dilakukan pemilihan anggota Majlis Shura Melli atau Parlemen Iran. Secara keseluruhan terpilih 200 anggota legislatif yang akan bekerja selama dua tahun di posisi ini.

Poin penting dari perintah Mozaffaruddin Shah yang dikeluarkan akibat tekanan rakyat dan semakin memuncaknya tuntutan untuk melakukan Revolusi Konstitusi membuatnya terpaksa dalam perintah tulisan tangan pertamanya menjanjikan pembentukan Majlis Shura Melli. Tapi dalam tulisan tangan kedua, ia terpaksa memerintahkan pembentukan Majlis Shura Melli. Hal ini menunjukkan penegasan rakyat dan para tokoh Revolusi Konstitusi yang menginginkan syariat Islam diterapkan di negara ini. Sayangnya, sebagian kaki tangan istana dan mereka yang tertipu oleh Barat perlahan-lahan mulai menyimpangkan gerakan ini.

Sesuai dengan aturan yang dikeluarkan pemerintah, pemilu legislatif ini bersifat golongan. Kalangan keturunan raja, bangsawan, tokoh, pedagang dan ulama memilih sendiri wakilnya. Akhirnya, pada 14 Mehr 1285 HS, sidang pertama Majlis Shura Melli dilakukan dengan dihadiri para anggota Majlis, ulama, para pangeran, para menteri, duta besar dan pejabat pemerintah di istana Golestan.

Pada sidang pertama ini, Shah yang cacat dan sakit tetap dibawa menghadiri acara itu. Shah yang tengah menjalani hari-hari terakhir dari kehidupannya dengan suara yang lemah dan bergetar mengatakan, “Sejak 10 tahun lalu saya berharap dapat menyaksikan hari seperti ini. Alhamdulillah saya telah sampai kepada harapanku.”

Setelah itu pemilihan internal dilakukan dan Majlis Shura Melli memulai kerjanya. Periode pertama Majlis ini dibentuk sebuah tim untuk menyusun UUD yang dibuat dalam 51 Bab yang kemudian diratifikasi oleh para anggota Majlis dan disahkan oleh Shah. UUD itu diberinama Nezamnameh Siyasi.

Sejatinya, Majlis Shura Melli periode pertama merupakan parlemen revolusioner. Karena mereka sangat memperhatikan terciptanya prinsip-prinsip keadilan, menghalangi pengaruh istana dan para pelaku penindasan.

Presiden Mesir Anwar Sadat Tewas

40 tahun yang lalu, tanggal 6 Oktober 1981, Presiden Mesir Anwar Sadat tewas di tangan sejumlah perwira militer yang tergabung ke dalam Kelompok Islam al-Jihad.

Mantan Presiden Mesir Anwar Sadat

Sadat menjadi korban pembunuhan karena ia dituduh sebagai pengkhianat Islam dan dunia Arab setelah menandatangani perjanjian memalukan Camp David. Akibat perjanjian perdamaian dengan rezim perampok Israel itu, negara Mesir diasingkan dari lingkungan negara-negara Arab.

Pelaku pembunuhan Sadat sendiri adalah Khalid Islambuli, seorang perwira militer yang melakukan penembakan terhadap Sadat saat ia melakukan parade militer. Akan tetapi, selepas itu, lebih dari 3.000 orang ditangkap karena dianggap terlibat dalam peristiwa itu. Adapun Islambuli sendiri berikut sejumlah perwira lainnya dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan Mesir.