Okt 24, 2021 15:29 Asia/Jakarta
  • Lintasan Sejarah 24 Oktober 2021
    Lintasan Sejarah 24 Oktober 2021

Hari ini Sabtu, 23 Oktober 2021 bertepatan dengan 16 Rabiul Awal 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 1 Aban 1400 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Kelahiran Rasulullah Saw

1496 tahun yang lalu, tanggal 17 Rabiul Awal 53 sebelum Hijriah, berdasarkan sebagian besar riwayat sejarawan Islam, Nabi Muhammad Saw terlahir ke dunia.

Wiladah Rasulullah Saw

Ayah beliau bernama Abdullah yang berasal dari kabilah Bani Hasyim dan ibu beliau bernama Aminah. Sebelum dilahirkan, Muhammad Saw telah kehilangan ayahnya yang meninggal dunia akibat sakit dan ketika berusia enam tahun, ibu beliau juga berpulang ke rahmatullah.

Muhammad Saw kemudian diasuh oleh kakek beliau, Abdul Mutthalib, namun dua tahun kemudian kakek beliau wafat dan Muhammad Saw diasuh oleh paman beliau, Abu Thalib.  Sejak muda, Muhammad Saw sudah digelari al-Amin karena kejujurannya yang amat dikenal masyarakat.

Sejak muda pula, beliau sering menyendiri di gua Hira' untuk bertafakur dan menjauhkan diri dari kehidupan jahiliah kaumnya. Ketika Muhammad Saw berusia 40 tahun, Allah Swt mengutus malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu dan memberi kabar mengenai pengangkatan beliau sebagai Rasulullah. Sejak itu, Muhammad Saw melaksanakan tugasnya sebagai rasul penyampai petunjuk Allah, dengan mengalami banyak penderitaan akibat penentangan dari kaum Musyrik. Kini agama Islam telah tersebar ke berbagai penjuru bumi dan menjadi agama terbesar di dunia.

Imam Jakfar Shadiq Lahir

1360 tahun yang lalu, tanggal 17 Rabiul Awal 83 HQ, Imam Jakfar Shadiq as, cucu Rasulullah generasi kelima, terlahir ke dunia di kota Madinah.

Sampai usia 12 tahun, beliau diasuh oleh kakek beliau, Imam Sajjad as, dan sembilan belas tahun kemudian dilaluinya di bawah bimbingan ayah beliau, Imam Muhammad Baqir as.
 
Imam Jafar Shadiq as hidup di masa ketika Dinasti Bani Umayah sedang mengalami kemunduran dan Dinasti Bani Abbasiah mulai merebut kekuasaan. Masa itu dimanfaatkan oleh Imam Jakfar Shadiq untuk menyebarkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan Islam yang murni dan hakiki.   

Selain menguasai ilmu dan makrifat Islam, Imam Jakfar Shadiq juga menguasai ilmu kedokteran, kimia, matematika, dan bidang-bidang ilmu lainnya. Pada masa hidupnya, Imam Jakfar Shadiq as merupakan sumber rujukan ilmu dan beliau dikunjungi banyak orang dari berbagai penjuru dunia untuk meminta jawaban atas berbagai persoalan ilmu. Tercatat ada empat ribu murid yang belajar kepada Imam Shadiq, di antaranya Jabir bin Hayyan, seorang kimiawan muslim terkenal. Imam Shadiq as gugur syahid pada tahun 148 Hijriah.

Sejarah Dunia

Naseruddin Shah Tandatangani Draf Struktur Pemerintahan Baru

149 tahun yang lalu, tanggal 2 Aban 1251 HS, Naseruddin Shah menandatangani draf struktur pemerintahan baru.

Musyir al-Daulah, Perdana Menteri Naseruddin Shah di hari-hari terakhir dari tahun pertama kekuasaannya menyerahkan draf kepada Naseruddin Shah yang berisikan usulan prinsip-prinsip pembentukan pemerintahan baru di Iran.

Dalam pembukaan draf tersebut disebutkan setiap lembaga pemerintah Iran disebut Hakim Agung agar Shah tidak berpikiran ada upaya untuk membatasi wewenangnya. Dengan pendahuluan semacam ini, pemerintah baru Iran akan memiliki 9 menteri dan seorang perdana menteri.

Draf tersebut sekaligus menjelaskan tugas dan wewenang para menteri dan perdana menteri. Kesembilan departemen tersebut adalah dalam negeri, luar negeri, perang, keuangan, keadilan, sains, manfaat umum, perdagangan dan pertanian serta keistanaan.

Penetapan sebuah departemen yang mengurusi istana dengan sendirinya urusan istana di bawah pengawasan perdana menteri. Dalam kabinet ini, perdana menteri merupakan jabatan tertinggi.

Poin penting lainnya dalam draf ini, para menteri bertanggung jawab kepada perdana menteri dan dengan sendirinya mereka tidak punya hubungan langsung dengan raja.

 

PBB Berdiri

76 tahun yang lalu, tanggal 24 Oktober 1945, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) secara resmi didirikan untuk menggantikan Liga Bangsa-Bangsa.

Para wakil dari negara-negara Sekutu pada Perang Dunia Kedua, yaitu Amerika, Uni Soviet, Inggris, dan Perancis, dalam perundingan-perundingan selama perang tersebut telah memulai persiapan pendirian PBB ini. Akhirnya, dalam konfrensi di San Fransisco, Amerika, para wakil dari 50 negara-negara dunia menandatangani piagam pembentukan PBB.

Markas PBB

PBB bermarkas tetap di New York. Tujuan utama dididirkannya PBB, seperti yang disinggung dalam piagam PBB, adalah untuk menjaga perdamaian di dunia, mengembangkan hubungan persahabatan antarbangsa, memupuk kerjasama internasional untuk menyelesaikan berbagai masalah ekonomi, sosial, dan budaya, serta mengembangkan penghormatan atas hak asasi manusia dan kebebasan.

Tak dapat disangkal bahwa PBB telah melakukan banyak hal yang patut dipuji. Namun, adanya hak veto untuk lima negara anggota tetap dewan keamanan, yaitu AS, Rusia, Inggris, Perancis dan Cina, telah membuat kebijakan Dewan Keamanan sebagai salah satu badan utama PBB, selalu mengikuti langkah kelima negara tersebut, khususnya Amerika. Sebaliknya, Majelis Umum yang menjadi forum seluruh anggota PBB justru tidak memiliki kekuatan yang berarti dibanding dengan Dewan Keamanan. Ketidakadilan inilah yang telah menghambat keberhasilan PBB dalam mengemban misinya, dan bahkan telah melahirkan protes dari banyak negara anggotanya.