Kalam Hikmah (67): Urgensi Bulan Zulhijjah
Kenangan hari Idul Adha adalah kenangan yang luar biasa. Pada dasarnya, 10 hari pertama bulan Zulhijah adalah 10 hari penuh kenangan.
Di bulan Zulhijah, setiap sepuluh harinya memiliki ciri khas tersendiri. Sepuluh hari pertama adalah 10 hari penuh kenangan yang mulia, penting dan penuh pelajaran. Selain itu, sepuluh hari pertama Idul Adha juga adalah 10 hari ketundukan, perhatian dan kembali kepada Allah Swt.
Kenangan-kenangan ini dimulai dengan kenangan Nabi Musa as tentang masalah “وَ واعَدْنا مُوسی ثَلاثینَ لَیْلَةً وَ أَتْمَمْناها بِعَشْرٍ فَتَمَّ میقاتُ رَبِّهِ أَرْبَعینَ لَیْلَة”, "Dan telah Kami janjikan kepada Musa (memberikan Taurat) sesudah berlalu waktu tiga puluh malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya empat puluh malam." (QS: Al A'raf: 142)
Empat puluh malam berlangsung pertemuan Nabi Musa as dengan Allah Swt di gunung Thur atau yang disebut Miqat, dalam tafsir dijelaskan bahwa empat puluh malam ini dari malam pertama Zulqa’dah hingga malam Idul Adha.
Awalnya hanya tiga puluh malam, kemudian ditambah sepuluh malam lagi, sehingga menjadi sepuluh malam Zulhijah itu, dan ini menunjukkan pentingnya malam-malam tersebut.