Lintasan Sejarah 19 Maret 2023
Hari ini Ahad, 19 Maret 2023 bertepatan dengan 26 Sya'ban 1444 Hijriah Qamariah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 28 Isfand 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Yazid bin Abdul Malik bin Marwan Meninggal Dunia
1339 tahun yang lalu, tanggal 26 Sya’ban 105 HQ, Yazid bin Abdul Malik bin Marwan meninggal dunia.
Pasca meninggalnya Umar bin Abdul Aziz, Yazid bin Abdul Malik bin Marwan menjadi khalifah tahun 101 HQ. Yazib bin Abdul Malik adalah seorang yang suka berfoya-foya dan minum minuman keras. Ia tidak punya perhatian untuk mengelola urusan negara Islam. Terlebih lagi ia memiliki seorang keluarga bernama Hajjaj al-Tsaqafi, seorang haus darah yang mengatur segala urusan.
Yazid bin Abdul Malik bin Marwan di akhir usianya membuktikan tidak dapat melepaskan diri dari hidup berfoya-foya. Tapi tidak beberapa lama orang yang dicintainya meninggal dan kehidupan megahnya berubah menjadi duka. Sang khalifah akhirnya hanya sempat hidup beberapa hari sepeninggal kekasihnya pada 26 Sya'ban 105 HQ.
Faqih dan Sejarawan Mulla Mohammad Khorasani Wafat
89 tahun yang lalu, tanggal 28 Isfand 1312, Mulla Mohammad Khorasani, ahli fiqih dan sejarawan meninggal dunia pada di usia 70 tahun dan dikebumikan di kota Mashad.
Mulla Mohammad Hashem Khorasani yang dikenal dengan sebutan Tsiqah al-Islam lahir di kota Mashad tahun 1242 HS. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar ilmu-ilmu agama, beliau melanjutkan pelajarannya ke Najaf, Irak.
Selama 12 tahun, Mulla Mohammad Khorasani menuntut ilmu kepada guru-guru besar seperti Akhond Khorasani dan Sayid Ismail Sadr. Sekembalinya dari Najaf, beliau ikut belajar bersama Ayatullah Sayid Ali Hairi Yazdi dan setelah itu beliau melakukan penelitian sendiri.
Mulla Mohammad Khorasani banyak meninggalkan karya ilmiah dan yang paling penting adalah Muntakhab al-Tawarikh yang mengulas sejarah para maksum dan sebagian anak-anak mereka yang dikebumikan di Iran, begitu juga tentang para ulama yang meninggal di Mashad, Herat, Isfahan dan Shiraz. Ada juga buku Husn al-‘Aqibah fi Sa'adah al-Khatimah dan Ghayah al-Amal fi Husn Khawatim al-A'mal.
Bendera Argentina di Falkland
41 tahun yang lalu, tanggal 19 Maret 1982, sekitar 50 penduduk Argentina mendarat dan menancapkan bendera negara mereka di wilayah koloni Inggris, kepulauan Falkland, di selatan Samudra Atlantik.
Tepatnya mereka tiba di Pelabuhan Leith di Georgia Selatan, sekitar 2.250 kilometer dari arah pantai Argentina.
Motif kedatangan mereka pada awalnya tidak diketahui dan sempat dipaksa untuk pulang ke Argentina oleh pemerintah Inggris di Georgia. Pengibaran bendera di sana menjadi sebuah provokasi bagi pemerintah Inggris dari Argentina terkait dengan sengketa berkepanjangan kedaulatan kepulauan Falkland.
Bagi Argentina sendiri, Falkland dikenal dengan Malvinas. Argentina kemudian memutuskan tidak melanjutkan tahap diplomasi dengan Inggris dan lebih memilih cara militer dengan menyerang Falkland di awal April.
Inggris kemudian membalas sehingga perang berkibar. Korban tewas mencapai 655 orang di pihak Argentina dan 255 di pihak Inggris.