Jul 08, 2023 09:52 Asia/Jakarta
  • 8 Juli 2023
    8 Juli 2023

Hari ini, Sabtu 8 Juli 2023 bertepatan dengan 19 Dzulhijjah 1444 H dan menurut kalender nasional Iran adalah tanggal 17 Tir 1402 HS. Berikut ini adalah sejumlah peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini.

Kelahiran Ayatullah Sayid Muhammad Thabathabai
 
Tanggal 19 Dzulhijjah 1258 HQ Ayatullah Sayid Muhammad Thabathabai lahir di Karbala (sebagian menyebut Tabriz sebagai tempat kelahirannya) dan dibawa ke Iran pada usia 2 tahun.

Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya, Ayatollah Thabathabai belajar filsafat dan akhlak pada Mirza Abu al-Hassan Jelveh dan Sheikh Hadi Najm Abadi. Kemudian beliau pergi ke Najaf, Irak belajar kepada Mirza Shirazi.
 
Pasca peristiwa pengharaman tembakau oleh Mirza Bozourgh Shirazi, Allamah Thabathabai kembali ke Tehran dan mulai melakukan perjuangan politiknya lewat Revolusi Konstitusi. Ayatullah Sayid Muhammad Thabathabai merupakan ulama pejuang dan termasuk pemimpin utama Revolusi Konstitusi.
 
Ayatullah Thabathabai bekerjasama dengan Ayatullah Sayid Abdullah Behbahani yang juga merupakan salah satu pemimpin revolusi ini berjuang melawan penindasan Dinasti Qajar. Ketika Ain al-Daulah menjadi Perdana Menteri Mozaffaredin Shah, tekanan terhadap para pejuang semakin keras. Alaeddin, Gubernur Tehran menangkap sejumlah pedagang dan mengikat mereka di kayu. Menyaksikan hal itu, kedua rohaniwan pejuang ini bersama-sama rakyat berlindung di kompleks makam suci Hazrat Abd al-Azhim di kota Rey dan melakukan aksi mogok di sana.
 
Aksi mogok ini menjadi cikal bakal Revolusi Konstitusi di Iran. Namun pasca ditutupnya parlemen oleh Muhammad Ali Shah Qajar, Ayatullah Sayid Abdullah Behbahani diasingkan dan Ayatullah Thabathabai ditahan di rumahnya.
 
Ayatullah Sayid Muhammad Thabathabai selain seorang pejuang di jalan Allah, juga seorang ulama. Oleh karenanya, beliau tidak pernah lupa mendidik murid. Akhirnya, setelah menanggung segala penderitaan dalam perjuangannya, ulama pejuang ini meninggal dunia pada usia 81 tahun dan dimakamkan di kompleks makam suci Hazrat Abd al-Azhim di kota Rey.

Ayatullah Mahdi Hairi Yazdi Wafat

Tanggal 17 Tir 1378 HS, Ayatullah Mahdi Hairi Yazdi meninggal dunia di usia 77 tahun dan dimakamkan di komplek suci Sayidah Maksumah di Qom, Iran.

Sejarah

Ayatullah Doktor Sheikh Mahdi Hairi Yazdi lahir pada 1302 HS dari keluarga ulama. Ayahnya adalah Ayatullah Sheikh Abdolkareem Hairi Yazdi, pendiri hauzah ilmiah Qom. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah hauzah kepada ayahnya, Ayatullah Morteza Hairi dan ayatullah Sayid Mohammad Reza Golpaigani di kota Qom, beliau kemudian belajar teks-teks teologi dan filsafat kepada Imam Khomeini ra. Untuk memperkokoh prinsip-prinsip ilmu fiqih dan ushul fiqih, beliau belajar kepada Sayid Mohammad Hojjat Kouh Kamareh-i, Sayid Mohammad Taqi Khonsari dan Sayid Hossein Boroujerdi.

Ayatullah Mahdi Hairi Yazdi pada 1329 HS pindah ke kota Tehran atas perintah Ayatullah Boroujerdi menjadi pengawas teks-teks perlajaran agama dan budaya Iran. Bersamaan dengan penugasan ini, beliau belajar fiqih kepada ayatullah Sayid Ahmad Khonsari dan filsafat kepada Allamah Mirza Mahdi Ashtiani. Sepuluh tahun berikutnya, beliau pergi ke Amerika menjadi wakil Ayatullah Boroujerdi di sana dan bertanggung jawab mengurusi warga Syiah.

Selama tinggal di Amerika, Ayatullah Mahdi Hairi Yazdi menyibukkan diri dengan menulis, mengajar dan sekaligus belajar filsafat Barat. Akhirnya beliau berhasil meraih gelar doktornya di Universitas Michigan dan Toronto. Dalam pelbagai kesempatan, beliau juga aktif hadir dan memberikan ceramah tentang filsafat dan teologi Islam bagi para pemikir Barat.

Ayatullah Mahdi Hairi Yazdi pada 1358 HS kembali ke Iran dan melanjutkan aktivitas ilmiahnya. Beliau meninggalkan banyak karya tulis seperti Kovush-haye Aql Nazari, Ulum-e Quran, Metafisika dan Hikmat va Hukumat.

Kim Il Sung Meninggal
 
Tanggal 8 Juli 1994, Kim Il Sung, pemimpin Korea Utara dan sekjen Partai Komunis negara itu, meninggal dunia.

Kim dilahirkan pada tahun 1912 dan sejak muda telah aktif dalam kegiatan komunis. Pendidikan formal Kim terhenti hingga kelas tingkat SMA karena dipenjara akibat keterlibatannya dalam organisasi komunis di daerahnya. Kemudian, Kim bergabung dengan kelompok gerilya komunis Cina di Manchuria yang berjuang melawan Jepang.
 
Pada tahun 1945, Kim kembali ke Korea bersama pasukan pendudukan Soviet. Oleh tentara Soviet, Kim diangkat sebagai Ketua Komite Perlengkapan Rakyat dan kemudian diangkat sebagai ketua Partai Komunis. Akhirnya, ketika Republik Demokratik Rakyat  Korea atau Korea Utara didirikan pada bulan September 1945, Kim terpilih sebagai  perdana menteri. Ia memimpin negara tersebut hingga sekitar empat dekade kemudian. Setelah meninggal, posisi Kim Il Sung digantikan putranya, Kim Jung Il.