Lintasan Sejarah 29 Agustus 2023
Hari ini, Selasa, 29 Agustus 2023 bertepatan dengan 12 Safar 1445 H dan menurut kalender nasional Iran adalah tanggal 7 Shahrivar 1402 HS. Berikut ini adalah sejumlah peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini.
Peristiwa Hakamain di Perang Shiffin
Tanggal 12 Shafar 38 HQ pagi hari, pasukan Imam Ali as telah siap untuk berperang, tapi Amr bin Ash melakukan tipuan dan memerintahkan pasukan Muawiyah meletakkan al-Quran di atas tombaknya.
Mereka yang melakukan ini berada di barisan terdepan dan di barisan belakang mereka meletakkan apa saja di ujung tombaknya. Mereka berteriak “Laa Hukma Illaa Lillah!” yang berarti tidak ada hukum selain hukum Allah.
Orang-orang Munafik seperti Asy’ats bin Qais di pihak Imam Ali as berusaha melemahkan semangat perang pasukan Imam Ali as dengan mengajak orang-orang untuk melakukan Hakamain (arbitrase). Sementara Imam Ali as sendiri telah memperingatkan bahwa yang dilakukan musuh itu hanya tipu muslihat. Beliau mengatakan dirinya sebagai Kalam Allah yang berbicara. Tapi ucapan beliau tidak mampu mengubah kondisi yang ada. Akhirnya, setiap pasukan menentukan dua orang juri untuk memilih seorang yang harus disepakati dari kedua pihak.
Muawiyah memilih Amr bin Ash. Sementara Imam Ali as berkata, “Bila kita terpaksa melakukan ini, maka Abdullah bin Abbas yang harus kita pilih dan kalau tidak maka Malik al-Asytar an-Nakha’i.”
Asy’ats dan sejumlah penghapal al-Quran, yang nantinya menjadi anggota Khawarij tidak setuju dengan pilihan Imam Ali as dan mengatakan, “Yang harus kita pilih hanya Abdullah bin Qais, yakni Abu Musa al-Asy’ari.”
Kelicikan orang-orang Munafik berhasil menjadikan Abu Musa sebagai wakil. Abu Musa dan Amr bin Ash berbicara di Daumah al-Jandal, sebuah benteng yang terletak antara Madinah dan Syam. Keduanya punya permusuhan dengan Bani Hasyim, khususnya terhadap Imam Ali as. Dengan tipu daya Amr bin Ash berhasil melengserkan Imam Ali as dari khilafah lahiriah. Abu Musa termasuk Munafikin yang pada malam Aqabah, pasca peristiwa Ghadir Khum ingin membunuh Nabi Muhammad Saw.
Ayatullah Sayid Mohammad Taqi Khansari Wafat
Tanggal 7 Shahrivar 1331 HS, Ayatullah Sayyid Muhammad Taqi Khansari, salah seorang ulama besar dan marji taklid asal Iran, meninggal dunia.
Ayatullah Sayyid Muhammad Taqi Khansari dilahirkan pada tahun 1888 di kota Khansar, Iran tengah. Beliau mempelajari ilmu fiqih, ushul fiqih, dan filsafat dari ulama-ulama terkemuka hauzah ilmiah Najaf, Irak.
Di Irak, bersama-sama dengan rakyat negeri itu, Ayatullah Khansari ikut berjuang dalam melawan imperialisme Inggris. Akibatnya, beliau ditangkap oleh tentara Inggris dan dibuang ke Singapura. Setelah empat tahun berada di pembuangan, beliau kembali ke Iran dan mengajar di hauzah ilmiah Qom. Beberapa lama kemudian, akhirnya beliau mencapai derajat marjaiyah.
Di Iranpun, Ayatulah Khansari meneruskan perjaungannya melawan imperialisme Inggris di Iran dan mendukung gerakan rakyat Iran dalam menasionalisasi minyak Iran.
Ayatullah Muhammad Baqir Al-Hakim Syahid
Tanggal 29 Augustus 2003, Ayatullah Muhammad Baqir al-Hakim,ulama dan pejuang yang terkenal gugur syahid selepas berlangsungnya shalat Jumat di sekitar makam Imam Ali as di kota suci Najaf akibat ledakan sebuah bom.
Bersamaan dengan itu 83 warga tak berdosa turut gugur syahid dan puluhan lainnya cidera.
Ayatullah Baqir al-Hakim lahir dalam sebuah keluarga pejuang dan ahli ilmu pada tahun 1939. Dia banyak memperoleh ilmu terutama dari ayah beliau Ayatullah Muhsin al-Hakim dan secara gradual turut serta dalam perjuangan melawan rezim despotik Saddam di Irak. Namun akibat kerasnya tekanan dan penumpasan yang dilakukan oleh Rezim ini, Ayatullah Muhammad Baqir Hakim memilih untuk berjuang dari luar negeri yaitu di Iran.
Pada tahun 1981 bersama dengan kumpulan dan rekan-rekan seperjuangannya, ia mendirikan Dewan Tinggi Revolusi Islam Irak. Selama 19 tahun beliau memimpin dewan tersebut, kelompok ini telah memberikan pukulan keras kepada rezim Saddam.
Ketika Amerika dan Inggris menumbangkan rezim Saddam pada bulan April 2003, Ayatullah Hakim kembali ke Irak. Tetapi musuh-musuh Ayatullah Hakim yang menganggap beliau sebagai halangan konspirasi jahat mereka berusaha mencari peluang untuk menerornya. Selain dikenal sebagai pejuang, Syahid Muhammad Baqir Hakim telah meninggalkan 40 buku dan puluhan artikel.