Jan 29, 2018 15:14 Asia/Jakarta

Hari ini, Senin tanggal 29 Januari 2018 yang bertepatan dengan penanggalan Islam 11 Jumadil Awal 1439 Hijriah Qamariah. Sementara menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 9 Bahman 1396 Hijriah Syamsiah. Berikut ini peristiwa bersejarah yang terjadi di hari ini di tahun-tahun yang lampau.

Nashiruddin Thusi Lahir

1057 tahun yang lalu, tanggal 11 Jumadil Awal 382 HQ, Nashiruddin Thusi, seorang cendikiawan besar Iran, terlahir ke dunia.

Nashiruddin Thusi memiliki keilmuan yang tinggi di bidang filsafat, matematika, dan astronomi. Dia mendirikan pusat penelitian di bidang astronomi atau observatorium besar di Maraghe di barat laut Iran pada tahun 657 Hijriah. Observatorium yang didirikan Nashirudin Thusi sedemikian modernnya, sampai-sampai peralatan yang dimilikinya baru berhasil dimiliki oleh observatorium di Barat 300 tahun kemudian.

Di samping observatorium tersebut dibangun pula perpustakaan yang berisi lebih dari 4000 buku. Selama 16 tahun, Nashiruddin Thusi melakukan penelitian di observatoriumnya dan meninggalkan lebih dari 80 judul buku atau makalah, di antaranya berjudul Awshaful Ashraf.

Nashiruddin Thusi

Arif Besar Ayatullah Mirza Ali Qazi Thabathabai Wafat

71 tahun yang lalu, tanggal 9 Bahman 1325 HS, Ayatullah Sayid Ali Qazi Thabathabai, arif besar meninggal dunia dalam usia 77 tahun. Beliau dimakamkan di pekuburan Wadi as-Salam, Najaf al-Asyraf.

Ayatullah Sayid Ali Qazi Thabathabai lahir pada 1248 Hs di kota Tabriz. Keluarganya berasal dari kalangan sastrawan dan ulama. Selama di Tabriz, beliau belajar kepada sejumlah ulama termasuk ayahnya.

Sejak muda beliau telah pergi ke Najaf al-Asyraf untuk menuntut ilmu. Selama di sana, beliau belajar kepada ulama besar seperti Mohammad Fazel Sharbiyani, Mohammad Hassan Mameghani, Sheikh as-Shariah Isfahani, Akhond Khorasani dan Mirza Hossein Khalili Tehrani. Sementara untuk mempelajari lebih dalam masalah irfan, beliau belajar kepada Sayid Ahmad Karbalai dan Sheikh Mohammad Bahari.

Belajar selama bertahun-tahun di Najaf membuat beliau menjadi ulama besar di bidang fiqih, ushul, hadis dan tafsir, sekaligus menjadi seorang arif dan guru akhlak.

Selain berusaha keras membersihkan jiwanya, beliau juga mendidik murid-murid seperti Allamah Thabathabai, Sayid Mohammad Hassan Ilahi, Sayid Reza Bahauddini, Mohammad Taqi Bahjar Foumani dan lain-lain.

Ayatullah Sayid Ali Qazi Thabathabai

Lawatan Bersejarah Deng Xiaoping ke AS

39 tahun yang lalu, tanggal 29 Januari 1979, pemimpin Cina, Deng Xiaoping, bertamu ke Presiden Amerika Serikat saat itu, Jimmy Carter, di Washington DC.

Mereka lalu menandatangani beberapa perjanjian yang menegaskan normalisasi hubungan antara AS yang liberal dengan Cina yang komunis. Mereka menandatangani perjanjian bidang sejarah, saintifik, dan kebudayaan. Kendati saat itu masih menyandang jabatan resmi wakil perdana menteri, Deng dikenal sebagai pejabat tinggi pertama komunis Cina ke AS untuk kunjungan resmi.

Lawatan Deng ke Washington itu sekaligus membalas kunjungan Presiden AS sebelumnya, Richard Nixon ke Beijing pada 1972, yang memelopori normalisasi hubungan kedua negara. Namun, kunjungan Deng ke AS ini disertai dengan penandatanganan beberapa perjanjian resmi.