Okt 24, 2018 10:47 Asia/Jakarta
  • \
    \"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai…\"

Salah satu fungsi masjid adalah sebagai basis untuk memupuk persatuan dan solidaritas di antara kaum Muslim, dan memelihara persatuan ini merupakan sebuah keharusan untuk mencapai tujuan Ilahi.

Surat Ali Imran ayat 103 secara eksplisit memerintah masyarakat untuk bersatu dengan berkata, "Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai…" Untuk itu, masjid adalah tempat terbaik untuk menjalankan perintah Allah Swt yang satu ini.

Masjid mengemban misi untuk memberikan hidayah, pendidikan, pengajaran, pencerahan, dan dakwah. Misi ini menjadi tanggung jawab pemimpin agama, para ulama, dan imam masjid dengan keikutsertaan masyarakat. Di tempat suci ini, model hubungan dan kepatuhan jemaah shalat dalam mengikuti imam adalah sebuah bentuk perilaku dan budaya yang juga bisa diterapkan di tengah kehidupan sosial dan politik umat.

Para makmum juga tidak boleh meninggikan suaranya dari suara imam shalat, tidak boleh berdiri melebihi posisi imam, atau mendahului imam dalam gerakan shalat. Semua gerakan ini mengajarkan kepada makmum bahwa mereka harus mengikuti gerak-gerik imam dan pemimpin yang adil jika ingin memelihara persatuan dan solidaritas masyarakat. Karena, imam shalat adalah sebuah contoh dari bentuk kepemimpinan umat.

Imam hakiki dan pemimpin saleh tentu bukan sebuah pekerjaan yang mudah. Figur-figur yang berada di posisi ini harus menjauhi keburukan, menjadi teladan dalam perbuatan baik, dan memiliki kemampuan manajemen. Selain mampu memimpin dan mengarahkan, mereka juga harus menyingkirkan kecintaan pada dunia, pemikiran kaku, dan hawa nafsu, dan yang lebih penting adalah meyakini bahwa Allah selalu mengawasi seluruh perilaku dan perbuatannya.

Kharismatik dan wibawa seorang imam merupakan salah satu faktor kunci bagi persatuan dan solidaritas di antara jemaah shalat. Imam yang sukses adalah individu yang mampu memikat hati dan keyakinan para jemaah. Dengan kata lain, memiliki aura spiritual yang bisa mengubah orang lain dari dalam. Perubahan ini akan lebih terasa jika imam masjid sendiri dipandang sebagai panutan umat.

Jiwa merakyat juga merupakan salah satu unsur penting dalam menanamkan pengaruh di hati masyarakat. Jika seorang pemimpin mampu melayani masyarakat dengan tulus dan membuktikan kepada mereka bahwa ia benar-benar peduli dan siap mengabdi, maka ia akan dengan mudah memikat hati mereka. Pemimpin seperti ini akan memperoleh pengikut dengan mudah dan masyarakat juga akan mengikutinya dengan senang hati baik dalam shalat dan perkara lain.

Masjid Agung Goharshad.

Sejarah Masjid Agung Goharshad Mashad

Pada seri kali ini, kami akan memperkenalkan Masjid Agung Goharshad di kota Mashad di timur laut Iran. Masjid Agung Goharshad adalah salah satu masjid terpenting di Republik Islam Iran. Bangunan bersejarah ini terletak di bagian selatan Komplek Makam Suci Imam Ali Ridha as di Mashad. Masjid ini dibangun atas perintah Goharshad Agha, istri Shah Rukh dari Dinasti Timurid pada tahun 1418 Masehi. Masjid ini memiliki luas 9.410 meter persegi. Ia memiliki kubah biru yang besar, empat beranda, dan halaman. Di dua sisi kubah, ada dua menara yang indah masing-masing dengan ketinggian 40 meter.

Putri Goharshad adalah salah satu perempuan terkenal di era Timurid yang dihormati oleh Amir Gurkani dan menjadi penasihat dalam urusan negara. Nama dia diabadikan di dua tempat dari bangunan masjid, satu di atas gerbang masuk Iwan Dar al-Siyadah dan yang lainnya Iwan al-Maqsura dengan kaligrafi yang indah, yang ditulis oleh Pangeran Baysunqur Mirza dari Dinasti Timurid. Ia merupakan salah satu ahli kaligrafi terkenal pada masanya.

Pembangunan masjid ini membutuhkan waktu sekitar 12 tahun di bawah pengawasan arsitek terkenal Iran, Ghavameddin Shirazi, dengan menggunakan bantuan dari para arsitektur dari kota-kota lain seperti, Shiraz dan Isfahan.

Ruang terbuka (sahn) Masjid Goharshad membentuk persegi empat dengan luas 2.850 meter persegi. Di ruang terbuka ini, terdapat empat gerbang raksasa (iwan), sebuah kubah dari batu Pirus, dua buah menara yang indah, dan diapit oleh tujuh ruang beratap (shabestan). Masjid ini karena latar belakang sejarah, gaya arsitektur, dan keindahan artistik, serta bergandengan dengan Komplek Makam Suci Imam Ali Ridha as, dianggap sebagai salah satu masjid yang paling penting di Iran.

Masjid Goharshad terbilang sangat menawan dan unik dari segi kekuatan bangunan dan ciri khas arsitektur Islami, serta keindahan bentuk dalam desain, gaya, ukiran kaligrafi, mozaik, dan seni dekoratif lainnya. Semua pintu dan dindingnya dihiasi dengan nama-nama Allah Swt, ayat-ayat al-Quran, hadits, puisi, dan pujian untuk Ahlul Bait Nabi as. Kaligrafi ini ditulis dengan khat tsuluts, nasakh, nastaliq, dan kufi.

Salah satu bagian terpenting dari Masjid Goharshad adalah keberadaan mihrab yang indah yang terletak di ujung Iwan al-Maqsura. Dalam arsitektur Islam, mihrab adalah tempat yang digunakan oleh imam dan pemimpin agama untuk pelaksanaan shalat berjamaah. Bangunan mihrab biasanya dibangun menjorok keluar dari dinding masjid, posisinya tegak lurus dan tanpa pintu.

Mihrab Masjid Goharshad dipercantik dengan tulisan ayat al-Quran yang dipahat di atas batu marmer dan yang lainnya diukir di atas ubin mozaik. Ayat Aqimis-Shalah Liduluukis Syami terukir indah di atas batu marmer, sementara ayat kursi dengan khat tsuluts memperindah dinding-dinding mihrab. Di sisi kanan mihrab terletak mimbar Shahib al-Zaman; sebuah mimbar yang tinggi dan kuno. Masjid ini juga memiliki dua mimbar lain yaitu; sebuah mimbar besar yang dikenal sebagai mimbar Sahib Shah dan mimbar Haj Mirza Askari dengan delapan anak tangga.

Seluruh permukaan menara, dinding, dan tiang-tiang sekitarnya dihiasi dengan ubin mozaik dalam berbagai warna termasuk biru laut, pirus, putih, hijau jernih, kuning, kuning muda, dan hitam pekat.

Kubah utama Masjid Agung Goharshad terdiri dari dua lapisan yang mirip bawang merah dengan poros pendek dan diameter pangkuan 15 meter, keliling 63, dan ketebalan 5,2 meter. Bagian cembung dari cangkang kubah dihiasi dengan batu bata berglasir biru dan kaligrafi dengan khat Kufi. Kubah masjid yang dibangun di atas Iwan al-Maqsura telah menambah kemegahan bangunan ini. Kubah besar ini diapit oleh dua menara masing-masing setinggi 43 meter, yang dilapisi dengan ubin mozaik.

Masjid yang ikonik ini telah menjadi pusat dari banyak pergolakan sosial dan politik selama sejarah panjangnya. Yang paling penting adalah peristiwa pemberontakan Masjid Goharshad pada tahun 1935 ketika warga sipil yang memprotes kebijakan rezim Shah Pahlevi secara brutal dibantai di tempat ini.

Masjid ini memiliki perpustakaan umum yang menyimpan 34.650 volume buku. Perpustakaan lama terletak di sisi timur beranda Imam Khomeini, tetapi karena bertambahnya koleksi buku dan pengunjung, akhirnya dibangun sebuah perpustakaan baru yang mampu menampung lima juta volume buku dan diresmikan pada tahun 1995.

Ada juga museum yang menyimpan berbagai kerajinan termasuk koleksi karpet dan karya-karya tenunan emas yang disumbangkan ke Komplek Makam Suci Imam Ridha as. Sebagian besar karya tenun emas berasal dari abad ke-11 dan 12 Hijriyah.

Masjid Agung Goharshad adalah masjid yang paling besar dan tertua di samping Komplek Makam Imam Ridha as. Masjid ini dipakai sebagai tempat pelaksanaan shalat berjamaah sampai sekarang. Ia menjadi salah satu dari masjid di Dunia Islam yang terus dikunjungi oleh masyarakat di sepanjang siang dan malam. Karena nilai sejarah dan gaya arsitekturnya, Masjid Goharshad telah menjadi salah satu daya tarik wisata religi dan budaya untuk para arkeolog, wisatawan, dan berbagai lapisan masyarakat dari dalam dan luar negeri. (RM)