Pada acara sebelumnya, kami telah mengenalkan kehidupan masa kanak-kanak dan remaja Bapak Revolusi Islam Iran, Imam Khomeini. Salah satu karekteristik Imam Khomeini adalah perhatian beliau yang tinggi terhadap kehidupan rakyat dan mengenali dengan baik perkembangan dunia yang terjadi ketika itu. Beliau memimpin perjuangan membela orng-orang yang tertindas melawan penguasa lalim.

Pada tahun 1961, Shah yang berkuasa di Iran ketika itu mengesahkah undang-undang baru yang bertujuan untuk memisahkan Islam dari masyarakat Iran dan membuka jalan bagi pihak asing untuk menguasai Iran. Tapi Imam Khomeini menjegal langkah tersebut, hingga Shah sendiri setelah setahun menjalankan aturan ini terpaksa mencabutnya.

Sejak itu, Imam Khomeini menyampaikan pidato untuk menyadarkan masyarakat mengenai berbagai pengkhianatan yang dilakukan Shah kepada bangsa Iran. Ramin dan Muhammad bercakap-cakap mengenai masalah ini. Tapi sebelumnya, kita simak bersama kata-kata kunci dari dialog ini dan terjemahannya:

Kini kita simak bersama percakapan antara Muhammad dan Ramin mengenai perjuangan Imam Khomeini.

Kini mari kita simak bersama percakapan antara Muhammad dan Ramin mengenai perjuangan Imam Khomeini.

[dialog]

Sebagaimana kita simak dari percakapan dua orang sahabat ini, Imam Khomeini sejak masa muda memiliki spirit perjuangan yang tinggi. Beliau melanjutkan perjuangannya hingga periode Reza Khan dan puteranya Muhammad Reza Shah. Imam Khomeini menentang prakarsa reformasi agraria dan revolusi putih yang membuka jalan bagi ketergantungan lebih besar Iran terhadap pihak asing.

Pada bulan Farvardin 1342 HS, antek-antek rezim Shah menyerang madrasah Feiziyeh di kota Qom dan membunuh sejumlah pelajar agama yang berada di sana ketika itu.

Pada peringatan empat puluh hari peristiwa ini, Imam Khomeini menyampaikan pidato mengungkap kejahatan rezim Shah. Pidato tersebut menyebabkan Imam Khomeini ditangkap oleh rezim Shah. Perlawanan bukannya surut, tapi justru semakin besar. Rakyat di berbagai kota melancarkan aksi unjuk rasa mendukung Imam Khomeini di tengah aksi represi rezim Shah ketika itu. Seperti apa kelanjutannya, simak acara mendatang.