Jun 03, 2019 14:05 Asia/Jakarta
  • Lintasan Sejarah 3 Juni 2019

1168 tahun yang lalu, tanggal 28 Ramadan 272 HQ, Abu Mash'ar Balkhi, ahli astronomi dan ahli ilmu hadis asal Iran, meninggal dunia .

Abu Mash'ar pada awal abad ke-3 Hijriah pergi ke Bagdad untuk mempelajari ilmu astronomi dan di sana ia mempelajari berbagai sumber ilmu dalam bahasa Yunani, Suryani, India, dan Arab.

 

Dalam pandangan Abu Mash'ar, segala fenomena di alam ini, termasuk astronomi, bersumber dari Tuhan. Di antara karya-karya  Abu Mash'ar berjudul "al-Madkhal al-Kabir" dan "al-Mawalid as-Shagirah".

Charles Richard Drew

Teknik Pemisahan Plasma Darah Ditemukan

 

115 tahun yang lalu, tanggal 3 Juni 1904, Charles Richard Drew, seorang dokter penemu teknik pemisahan dan pengawetan plasma darah, terlahir ke dunia di kota Washington D.C.

 

Charles Richard Drew menuntut ilmu kedokteran di McGill University di Montreal, Kanada. Pada tahun 1938, Drew mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Columbia Univesity, New York dan di sana ia melakukan penelitian terhadap berbagai problem yang ditemukan dalam transfusi darah.

 

Selama penelitian itu, dia menemukan bahwa plasma darah atau cairan darah yang tidak mengandung sel, dapat dikeringkan dan disimpan dalam waktu lama tanpa mengalami kerusakan. Penemuan besar Charles Drew ini mendapat sambutan dari dunia internasional dan pada tahun 1939, Drew menerima  bantuan dana dari Asosiasi Transfusi Darah dan ia membuka bank penyimpanan darah di Columbia Presbyterian Hospital.

 

Pada tahun 1940, Charles Drew menerima gelar doktor dan menjadi warga AS kulit hitam pertama yang menerima gelar ini. Charles Drew meninggal dunia tahun 1950 akibat kecelakaan mobil.

Imam Khomeini

Pidato Imam Khomeini Sore Hari Asyura di Qom

 

56 tahun yang lalu, tanggal 13 Khordad 1342 HS yang bertepatan dengan sore hari Asyura, Imam Khomeini ra menyampaikan pidato penting mengritik keras rezim Pahlevi.

 

Pada awal bulan Muharram 1383 HQ yang bertepatan dengan bulan Khordad 1342 HS, Qom telah berubah menjadi pusat gerakan anti rezim Shah Pahlevi. Pada sore hari Asyura tahun itu yang bertepatan dengan tanggal 13 Khordad 1342 HS, Imam Khomeini ra hadir di Madrasah Feizieh, Qom untuk menyampaikan pidato penting mengritik keras rezim Pahlevi dan mengungkap kejahatan rezim taghut dan tuannya Amerika dan Israel.

 

Rakyat yang hadir untuk mendengar pidato Imam sedemikian banyaknya, sehingga memenuhi seluruh halaman Madrasah Feizieh, komplek makam suci Hazrate Fatimah Maksumah as dan jalan-jalan di sekitarnya.

 

Menyusul pidato tersebut, pagi dini hari tanggal 15 Khordad 142 HS, pasukan Shah mendatangi rumah Imam Khomeini ra di Qom secara diam-diam dan menahan beliau lalu dibawa ke penjara Tehran. Namun beberapa jam setelahnya rakyat Qom yang mengetahui peristiwa itu mulai turun ke jalan-jalan melakukan demonstrasi menuntut pembebasan segera Imam Khomeini ra, menentang kediktatoran Shah dan menuntut dibentuknya pemerintahan Islam.

 

Rezim Shah mereaksi demonstrasi itu dengan penembakan brutal ke arah rakyat yang menyebabkan banyak rakyat yang gugur syahid, tapi kebangkitan ini justru abadi dan tercatat dalam sejarah sebagai Kebangkitan 15 Khordad 1342 HS.