Lintasan Sejarah 14 September 2019
Hari ini, Sabtu 14 September 2019 bertepatan dengan 14 Muharam 1441 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 23 Shahrivar 1398 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini di masa lampau.
Husain bin Hajjaj Bagdadi Lahir
1111 tahun yang lalu, tanggal 14 Muharam 330 HQ, Husain bin Hajjaj Bagdadi, seorang cendekiawan dan sastrawan Iran terkenal, terlahir ke dunia.
Bagdadi sangat mahir dalam menciptakan syair-syair indah yang bernilai tinggi sampai-sampai sejarawan seperti Ibnu Khalikan menjulukinya sebagai "Guru Kedua" di bidang syair.
Syair-syair ciptaan Bagdadi sebagian besarnya merupakan puji-pujian terhadap Rasulullah dan Ahlul Baitnya as serta tentang kezaliman para penguasa zaman itu.
Morteza Ravandi, Peneliti dan Sejarawan Iran Wafat
20 tahun yang lalu, tanggal 23 Shahrivar 1378 HS, Profesor Morteza Ravandi, peneliti sejarah kontemporer Iran ini meninggal dunia pada usia 86 tahun dan dikebumikan di Behesht Zahra Tehran.
Profesor Morteza Ravandi lahir di kota Tehran pada 1292 HS. Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, Morteza Ravandi menjadi sarjana jurusan hukum di Universitas Tehran. Setelah menangani banyak pekerjaan yang dibebankan kepadanya, Profesor Morteza Ravandi menekuni penelitian tentang sejarah Iran, peran politik dan sosial rakyat negara ini.
Oleh karenanya Morteza Ravandi menghabiskan umurnya untuk melakukan penelitian di bidang yang ditekuninya ini. Ia mengkaji dan meninggalkan banyak karya ilmiah tentang sejarah Iran. Ia menulis tentang Sejarah Sosial Iran dalam 10 jilid, tafsir UUD, ekonomi manusia dan sejarah hukum dan pengadilan di Iran.
Profesor Ravandi punya keyakinan yang kuat akan Syiah dan punya keakraban dengan pengertian al-Quran. Dalam karya-karya sejarah yang ditulisnya, ia memasukkan pengertian-pengertian al-Quran.
OPEC Berdiri
59 tahun yang lalu, tanggal 14 September 1960, piagam pendirian organisasi produsen minyak (OPEC) ditandatangani oleh lima negara, Iran, Arab Saudi, Irak, Kuwait, dan Venezuela.
Organisasi ini didirikan dengan tujuan menghadapi perusahaan-perusahaan minyak besar milik Barat yang memonopoli penemuan, eksplorasi, dan penjualan minyak di tingkat dunia.
Perusahaan Barat tersebut juga menentukan harga minyak sesuai dengan kepentingan mereka dan hal ini merugikan para produsen minyak. Meskipun pada awalnya, OPEC tidak memiliki banyak kekuatan, namun kemudian secara bertahap setelah bergabungnya Aljazair, Libya, Nigeria, Qatar, Emirat, Gabon, Indonesia, dan Ekuador, OPEC semakin kuat. Oleh karena itu, pada krisis minyak akibat perang antara Mesir dan Zionis dan embargo minyak di Barat oleh negara-negara Arab, harga minyak naik hingga tiga kali lipat.
Peran OPEC di pasar minyak dunia dan penentuan harga minyak selama dekade 70-an hingga kini, sangat besar. Kini, meskipun Ekuador dan Gabon keluar dari OPEC dan saham OPEC dalam produksi dunia telah menurun, organisasi ini masih memiliki peran besar dalam penentuan harga minyak dunia.