Nov 10, 2019 16:46 Asia/Jakarta
  • kemajuan sains dan teknologi Iran
    kemajuan sains dan teknologi Iran

Berdasarkan data yang dirilis situs Scimago Journal and Country Rank, posisi Iran di bidang ilmu agrikultur dan biologi mengalami peningkatan.

Pada tahun 2013, Iran di bidang ilmu agrikultur dan biologi, berada di peringkat ke-17, di bidang sains dan teknologi air peringkat ke-12, di bidang ilmu manajemen pengolahan limbah di peringkat ke-15, di bidang ilmu polusi peringkat ke-15 dan di bidang ilmu rekayasa lingkungan peringkat ke-17. 
 
Posisi Iran ini pada tahun 2017 mengalami peningkatan, di bidang ilmu agrikultur dan biologi, Iran menduduki peringkat ke-14, di bidang sains dan teknologi air peringkat ke-9, di bidang manajemen pengolahan limbah peringkat ke-14, di bidang ilmu tentang polusi peringkat ke-10, dan di bidang rekayasa lingkungan di peringkat ke-14.
 
Makalah ilmiah ilmuwan Iran yang tercatat di situs Scimago Journal and Country Rank pada tahun 2013 di bidang agrikultur dan biologi sejumlah 314, di bidang sains dan teknologi air berjumlah 165, di bidang manajemen pengolahan limbah berjumlah 165, di bidang polusi berjumlah 531 makalah, dan teknik rekayasa lingkungan berjumlah 352. 
 
Setelah lima tahun, pada 2017 jumlah makalah ilmiah yang diproduksi Iran bertambah, di bidang agrikultur dan biologi berjumlah 493, di bidang sains dan teknologi air 1081 makalah, di bidang manajemen pengolahan limbah 452 makalah, di bidang polusi berjumlah 1081, dan di bidang teknik rekayasa lingkungan berjumlah 656 makalah ilmiah.
 
Para peneliti Fakultas Teknik Listrik, Universitas Teknologi Amirkabir, Tehran berhasil merancang dan membuat helm yang dilengkapi tanda-tanda vital (vital signs) dan tanda kewaspadaan untuk pilot jet tempur. 
 
Menurut salah seorang dosen Universitas Teknologi Amirkabir, tingkat kewaspadaan pilot dan minimnya cadangan oksigen, merupakan dua faktor vital yang mengancam secara serius para pilot, dan hal itu tidak mudah dideteksi oleh mereka saat terbang. 
 
Oleh karena itu, para peneliti di universitas ini berusaha menciptakan sebuah helm yang dilengkapi dengan vital signs untuk meningkatkan kewaspadaan pilot jet tempur. Dengan terpasangnya sensor-sensor ini, para pilot mendapatkan informasi tentang aktivitas fisik terakhir tubuhnya, dan mereka dapat melakukan tindakan pencegahan saat masalah muncul. 
 
Mungkin saja para pilot selama terbang beberapa jam, secara bertahap mengalami penurunan tingkat kewaspadaan, dan ia tidak menyadarinya, maka dari itu helm ini bisa sangat membantu.
 
Menurut salah satu peneliti, sensor-sensor yang dipasang dalam helm ini bisa mengontrol aktivitas fisik tubuh pilot selama melakukan penerbangan, dan memberikan informasi seputar fase terakhir aktivitas tubuhnya. 
 
Universitas Teknologi Amirkabir, Tehran

Saat detak jantung berkurang dan tingkat oksigen menurun, alat ini akan memberikan peringatan kepada pilot. Ia menambahkan, sistem ini akan melengkapi pilot dengan helm cerdas generasi ketiga dan kelima, dan hal ini dapat meningkatkan keyakinan penerbangan secara signifikan. 

 
Saat ini, katanya, pengetahuan teknis tentang helm semacam ini sudah berhasil dikuasai, dan dipribumisasi serta sudah mendapatkan hak paten. Selain itu sudah dilakukan beberapa kali uji lapangan dan diperoleh informasi teknis.
 
Perusahaan startup Xnor meluncurkan prototipe kamera nirkabel pertama yang dilengkapi sistem kecerdasan buatan dan secara otomatis memotret objek tanpa campur tangan manusia. Kamera ini dapat menghasilkan gambar dengan kecepatan tinggi dan kualitas ideal, dan ia juga memiliki keamanan tinggi dan fleksibel. 
 
Xnor yang bermarkas di Seattle, Amerika Serikat mengumumkan, kamera yang diproduksinya secara total menggunakan tenaga matahari, dan tidak menggunakan baterai atau sumber listrik lain. Resolusi gambar yang dihasilkan kamera ini adalah 320 x 320, dan memiliki sebuah chip FGPA serta algoritma pengenalan objek canggih.
 
Algoritma kecerdasan buatan kamera ini dapat dengan cepat mengidentifikasi wajah orang dan objek lain, dan mentransfer data yang dikumpulkan secara nirkabel. Kamera ini selain cocok dengan Wifi, juga cocok dengan protokol komunikasi nirkabel lain yang hemat energi, dan ia bisa mengirim data dari jarak puluhan kilometer. 
 
Tingkat energi yang disimpan kamera ini sepanjang hari, cukup banyak sehingga dapat digunakan sepanjang malam. Menurut keterangan Chief Technology Officer (CTO) perusahaan Xnor, Mohammad Rastegari, kamera ini dapat digunakan untuk skala luas mulai dari proyek sipil skala besar, hingga pemantauan di dalam kabin mobil dan pemasangan di drone.
 
Hingga kini masih belum jelas kapan produksi massal kamera ini akan dimulai, namun kecil kemungkinan harganya tidak akan melebihi 10 dolar.
 
Sebuah karya seni potret laki-laki dan perempuan yang tidak pernah disaksikan sebelumnya, hasil otak kecerdasan buatan, akan dilelang di London, Inggris. Potret-potret tersebut tidak lama akan terhapus, dan tidak akan muncul lagi. Karya seni yang dinamai Memories of Passerby 1 ini dilelang di London pada 6 Maret 2019. 
 
Karya seni kenyataannya adalah dua gambar yang saling terhubung oleh kotak kayu yang dilengkapi sebuah otak kecerdasarn buatan. 
 
Karya seni-teknologi yang mengandung kecerdasan buatan ini tersusun dari ribuan potret karya seni para seniman terdidik Eropa Barat, dibantu kemampuan proses dan jaringan saraf potret-potret yang membentuk wajah laki-laki dan perempuan, yang akan segera terhapus, dan tidak akan pernah muncul kembali, akan tetapi potret-potret lain akan menggantikannya.   
 
Karya seni ini ditawarkan antara 30 hingga 40 ribu pound di rumah lelang Sotheby's, London. Seniman Jerman, Mario Klingemann adalah orang yang pertama kali menemukan karya seni ini. Karya seni ini membutuhkan listrik untuk terus aktif. 
 
Ini adalah alat yang kuat dan menciptakan sebuah karya dalam waktu singkat. Oleh karena itu, ia menggunakan jaringan saraf. Alat ini secara kontinu dengan menghapus sebuah potret, dapat menciptakan karya lain.[]