Perjanjian Damai antara AS dan Taliban
Amerika Serikat dan Taliban telah menandatangani perjanjian damai pada hari Sabtu, 29 Februari 2020 di Doha, ibu kota Qatar.
Perjanjian tersebut menandai berakhirnya pendudukan militer AS di Afghanistan selama lebih dari 18 tahun. AS menginvasi Afghanistan pada 11 September 2001.
Finalisasi perjanjian itu ditandai dengan jabat tangan antara Pemimpin Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar, dan Utusdan AS Zalmay Khalilzad.
Di antara ringkasan isi perjanjian damai AS-Taliban adalah, pertama, AS harus menarik semua personil militernya dari Afghanistan secara bertahap dalam 14 bulan ke depan. Kedua, 5.000 tahanan perang dan politik Taliban dan 10.000 tahanan lainnya akan dibebaskan AS mulai 10 Maret 2020, tepat ketika negosiasi intra-Afghanistan digelar.
Pihak-pihak terkait harus menunaikan kewajiban ini dalam tiga bulan. AS sudah berkomitmen untuk melakukannya, dan Taliban juga berkomitmen tahanan yang dibebaskan tidak akan melancarkan serangan ke AS, sekutu, dan koalisinya.
Ketiga, dengan dimulainya perjanjian intra-Afghanistan, AS harus meninjau daftar administrasi sanksi dan hadiah untuk anggota Taliban, dan sanksi tersebut akan dihapus pada 27 Agustus 2020. AS juga akan memulai keterlibatan diplomatik dengan anggota Dewan Keamanan PBB dan Afghanistan, untuk menghapus anggota Taliban dari daftar sanksi, paling lambat 29 Mei 2020.
Keempat, Taliban akan mengirim pesan ke semua pihak yang mengancam keamanan AS, dan menekankan anggota-anggotanya agar tidak bekerja sama dengan siapa pun yang mengancam keamanan AS beserta sekutunya.
Taliban juga tidak akan membiarkan terjadi perekrutan, pelatihan, dan penggalangan dana, juga tidak akan memfasilitasi hal-hal tersebut sesuai dengan perjanjian damai yang telah terjalin.
Selain itu, Taliban akan memberikan suaka atau tempat tinggal di Afghanistan sesuai hukum migrasi internasional, sehingga orang-orang tersebut tidak menjadi ancaman keamanan AS dan sekutunya. Taliban tidak akan memberi visa, paspor, dan izin perjalanan untuk memasuki Afghanistan kepada mereka yang mengancam keamanan AS dan sekutunya.
Kelima, AS akan meminta pengesahan dan pengakuan dari PBB terkait perjanjian damai tersebut. AS bersama Taliban berharap hubungan antara AS dengan Afghanistan akan membaik seiring dibentuknya penyesuaian di pemerintahan Afghanistan melalui perundingan intra-Afghanistan.
AS juga akan menjalin kerja sama ekonomi untuk melakukan rekonstruksi dengan pemerintah Afghanistan sebagaimana ditentukan di negosiasi intra-Afghanistan, dan AS tidak akan campur tangan di dalamnya. (RA)