Lintasan Sejarah 1 Juli 2020
Nasir Khusraw Qubadiani Lahir
1047 tahun yang lalu, tanggal 9 Dzulqadah 394 HQ, Nasir Khusraw Qubadiani, seorang penyair dan penulis termasyhur Iran, terlahir ke dunia di kota Balkh, yang kini termasuk wilayah Afganistan.
Sejak kecil, Nasir Khusraw telah mempelajari berbagai ilmu yang berkembang di zamannya dan telah menghapal al-Quran. Selain mahir di bidang sastra Persia, Nasir Khusraw juga menguasai ilmu hitung, teknik sipil, astronomi, kedokteran, farmasi, dan teologi.
Kehidupan Nasir Khusraw penuh dengan lika-liku. Awalnya, ia bekerja sebagai sekretaris dalam pemerintahan Mahmoud dan Masoud Ghaznavi. Namun, setelah terjadi perubahan pemikiran dalam dirinya, Nasir Khusraw meninggalkan dunia politik dan melakukan penelitian di bidang agama.
Ia juga melakukan perjalanan ke berbagai tempat. Hasil perjalanannya itu dicatatnya dalam buku "Safar Nameh". Dia juga banyak meninggalkan karya penulisan lain, di antaranya berjudul "Wajhud-Din" dan "Raushan-naiy Nameh".
Akhond Mulla Mohammad Kashani Wafat
105 tahun yang lalu, tanggal 11 Tir 1294 HS, Akhond Mulla Mohammad Kashani meninggal dunia di di usia 81 tahun dan dikebumikan di kota Isfahan.
Akhond Mulla Mohammad Kashani, seorang arif, filsuf dan faqih terlahir ke dunia pada 1213 HS di kota Kashan. Beliau belajar pendahuluan ilmu-ilmu agama di tanah kelahirannya dan setelah itu pergi ke Isfahan untuk lebih mendalami ilmu-ilmu agama. Di sana beliau belajar filsafat kepada Mirza Hassan Nouri dan Mohammad Reza Sahbai Ghomshei, hingga benar-benar menguasai ilmu-ilmu rasional.
Akhon Mulla Mohammad Kashani kemudian mengajar ilmu-ilmu rasional di madrasah Jaddeh Kochak dan madrasah Sadr Isfahan. Satu kelebihan beliau adalah kemampuannya menggabungkan filsafat dengan irfan. Hal itu membuat mereka yang menggandrungi filsafat Mulla Sadra berdatangan dari kota-kota Iran ke Isfahan.
Akhond Kashani selama puluhan tahun mengajar berhasil mendidik banyak murid seperti Ayatullah Sayid Hossein Boroujerdi, Sheikh Mohammad Hakim Khorasani, Haj Agha Rahim Arbab, Sayid Mohammadreza Khorasani, Agha Dhiya ad-Din Iraqi, Tarab Isfahani, Agha Najafi Qouchani, Sheikh Hashem Qazvini dan Mirza Abolqasem Mohammad Naseer Shirazi.
Hongkong Dikembalikan ke Cina
23 tahun yang lalu, tanggal 1 Juli 1997, Inggris mengembalikan Hongkong kepada Cina setelah menguasainya selama 155 tahun.
Hongkong yang merupakan sebuah pulau di tenggara Cina diduduki Inggris sejak tahun 1842 dalam era Perang Candu. Melalui berbagai usaha diplomatik, Cina berusaha untuk merebut kembali Hongkong.
Akhirnya pada tahun 1898, Inggris menandatangani perjanjian akan mengembalikan Hongkong kepada Cina 99 tahun kemudian. Pada 1985, Inggris dan Cina kembali menandatangani kesepakatan yang menetapkan tanggal penyerahan Hongkong kepada Cina, yaitu tanggal 1 Juni tahun 1997.